niat terselubung

9.8K 409 3
                                    

Vote & coment!!
Happy reading ✨

.

Terlihat awan di atas kepala berwarna hitam menandakan sebentar lagi akan turun rintik-rintik air menetes,bulan ini memang sedang musim hujan.

Setelah yakin tidak ada seorang pun lagi di sekolah,Guntur menarik tangan Rain untuk masuk kedalam mobil nya, tadinya Topan menunggu Rain tetapi Guntur mengatakan jika Rain akan pulang dengan nya, sebenarnya Topan tidak yakin takut Guntur akan membawa Rain kerumah nya seperti kemarin tetapi Rain sudah berjanji pada Topan kalau Guntur kali ini benar-benar akan membawa Rain pulang.

Rain mengubah pikiran nya yang akan membawa Guntur pada orang tua nya selesai ujian, dilihat-lihat Guntur itu pria yang baik dan sangat bisa di andalkan,tak mungkin ayah nya tidak suka dengan Guntur yang tata bicara nya tertata dengan rapi itu. Ditambah lagi mama nya suka cowok ganteng,wajah Guntur itu ganteng luar biasa,sulit mendeskripsikan betapa tampan wajah Guntur, Rain yang seorang laki-laki saja sampai terpincut.

"Adek gugup?"

Rain yang awalnya memperhatikan jalan itu menoleh,jika boleh jujur Rain memang sedang gugup,harus nya yang gugup itu Guntur bukan Rain.

"Sedikit"

Usapan terasa pada puncak kepala Rain,usapan yang bisa membuat Rain lebih tenang. Guntur tampak biasa saja, ekspresi wajahnya tidak terbaca. Rain tidak tau Guntur itu gugup atau tidak, seolah Guntur seperti sudah biasa berada dalam situasi seperti ini. Hanya terdengar alunan musik dari radio,lagu barat mellow kesukaan Guntur sekali.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di pinggir jalan,tak jauh dari sana terlihat sebuah gerobak makanan. Guntur turun untuk membeli cireng yang dijual di sana, sekitar tiga bungkus sedang.

Tak lama hujan lebat benar-benar turun,Guntur segera kembali masuk ke dalam mobil dengan baju nya yang sedikit basah.

"Mama suka cireng gak dek?" Tanya Guntur sembari kembali melajukan mobilnya,tiga bungkus cireng pada tangan nya di letakkan di atas pangkuan Rain.

"Suka"

Mama nya memang suka sekali dengan jajanan. Selain cireng, mama Rani juga suka dengan pempek dan cilok yang gerobak nya sering mangkal di dekat rumah Rain.

Tak lama mobil Guntur sampai di pekarangan rumah Rain, terlihat mama Rani berdiri di depan pintu dengan kedua tangan di lipat depan dada,wajah keruh Rani berubah saat melihat Rain turun dari dalam mobil membawa tiga bungkus makanan. Rani semakin terkejut saat melihat seorang pria tinggi mengikuti langkah Rain di belakang,tinggi sekali sampai Rani juga harus mendongak untuk melihat.

"Ini om mu?" Bisik Rani kepada Rain,wajah nya terlihat begitu antusias menyambut Guntur, Rani kira om anak nya wajahnya brewok seperti suaminya tapi yang dilihatnya sekarang berbeda sekali, wajahnya mulus saja tak ada bulu,tampan menawan pula dan yang paling penting masih muda,sayang sekali suami nya belum pulang dari luar negeri. Rain yang di tanya melihat kearah Guntur kemudian kembali menatap Rani.

"Masih calon mah" kening Rani mengerut tak percaya dengan jawaban anak nya.

"Pacar Rain ya, siapa namanya ganteng?" Rani kini melangkah mendekati Guntur, kedua alis di naik turunkan menggoda, rasa-rasanya tingkah Rani ini mirip sekali dengan Rain.

"Guntur,tante"Guntur hanya tersenyum ramah kemudian mengangguk mengiyakan, Rain sampai terkejut dibuat nya. Jantung Rain berdetak kencang tak karuan saat Guntur memberi jawaban asal kepada mama nya.

"Saya bawa cireng,tante suka?"

Rani mengangguk kuat dengan senyum lebar pada bibirnya, ditarik nya lengan Guntur untuk masuk ke rumah karena hujan yang lebat mulai menampakkan kilat. Rain yang di tinggal di belakang itu mendengus melihat tingkah mama nya,anak kandungnya malah di tinggal sendiri.

Hukum Newton [Guntur-Rain] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang