wisuda

6.1K 268 1
                                    

Vote & coment!!
Happy reading ✨

.

Sampai hubungan keduanya di tahap yang lebih serius karena cukup lama Rain mengerjakan skripsi dan diakhiri dengan sidang yang berbuah manis, Rain berhasil lulus dengan IPK terbaik.

Guntur membawa buket bunga besar di kedua tangan nya,mata nya yang tajam mencari sosok Rain yang ia rindukan, padahal mereka baru bertemu kemarin tapi rasa rindu yang menyeruak di dada tak bisa Guntur kendalikan.

Sepanjang ia berjalan semua mata mahasiswa tertuju kearah Guntur, bagaimana tidak, penampilan Guntur saat ini benar-benar mencuri perhatian dengan kancing baju kemeja putih yang sengaja di buka paling atas sehingga dada bidang menyembul terlihat, penampilan itu terlihat begitu panas. Guntur tak tau jika dirinya menjadi pusat perhatian, salahkan dirinya sendiri yang terlalu sempurna.

"Sayang!" Guntur mempercepat langkah nya setelah menemukan sosok Rain sedang berbincang dengan mamah nya, dua buket bunga entah milik siapa di pegang Rain menjadi fokus Guntur. Guntur tau satu dari mama nya Guntur yang satu lagi dari siapa? Rasa cemburu menyeruak begitu saja di dalam hati, harusnya dua buket bunga di tangan Rain itu milik Guntur dan mama.

"Satu lagi dari siapa?"

Rain tersenyum lebar membanggakan dua buket bunga pada Guntur di kedua tangan nya.

"Satu dari mama satu dari ayah"

Seketika kerutan di dahi Guntur hilang dalam sekejap,ia melirik kearah mama untuk melihat ekspresi mama yang ternyata ikut tersenyum lebar juga.

"Mama sengaja beli dua,biar Rain merasa ayah nya juga ikut beri selamat"

Guntur mengangguk canggung,merasa bersalah karena cemburu tanpa sebab. Di berikan buket bunga yang sejak tadi ia bawa kepada Rain,lebih besar dari kedua bunga pemberian mama sampai wajah Rain hampir tertutup.

"Beli nya besar banget,gak nampak jalan nih" walaupun Rain protes tapi ia tak ingin memberikan buket dari Guntur kepada empu si pemberi bunga yang menawarkan membawakan buket nya. Kalau sudah di kasih jangan di ambil lagi kata Rain begitu.

"Sini biar mas foto"

Guntur sibuk mengambil gambar Rain yang terlihat manis dengan baju toga nya, memfoto Rain dan mama lalu di lanjut dengan foto bertiga sebagai kenang-kenangan. Tak jauh dari mereka pula Topan yang juga memakai baju toga menggandeng tangan Langit menghampiri Rain.

"Selamat bang, semoga sukses selalu. Habis ini mau lanjut usaha apa nih?"

Langit berbasa-basi karena sudah lama tak saling sapa dengan Rain, sedikit canggung sebenarnya sedangkan ekspresi Rain sedikit terkejut, sebenarnya sudah tau cerita Topan yang kembali memadu kasih dengan Langit tapi melihat Langit lagi rasanya Rain tidak percaya, terlebih Langit muka nya kok makin lucu?

"Gue gak lanjut bikin usaha" ucapan gamblang Rain membuat Topan dan Langit terkejut,sayang banget gak sih?

"Loh? Kenapa? Lo kan pinter" Topan yang menjawab karena terkejut seperti Langit,di guncang pundak Rain sedikit kuat yang membuat tubuh Rain bergerak kedepan dan belakang sampai kepala nya pusing. Topan baru melepas pundak Rain setelah melihat tatapan Guntur yang tajam,ngeri banget kayak mau bunuh orang.

"Saya gak ijinin Rain kerja,duduk di rumah aja nungguin saya pulang kerja" cukup lama Topan memproses ucapan Guntur sebelum membelalak terkejut setelah tau maksud ucapan Guntur,di angkat nya tangan Rain untuk menunjukkan cincin yang baru saja tersemat di jari manis.

Terkejut part 2

Langit bahkan tanpa sadar sampai menganga,lalu di tepuk lengan Topan untuk menyadarkan Topan yang sama terdiam karena terkejut, padahal Langit juga butuh di sadarkan.

Hukum Newton [Guntur-Rain] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang