Vote & coment!!
Happy reading ✨.
Kuda besi milik Topan memacu dalam gelap nya malam,di belakangnya pula sebuah mobil sedan mengikuti tak kalah kencang, pikiran kacau terus menghantui kepala dua orang yang sedang berkendara, bagaimana jika geng sialan itu menyentuh milik mereka lebih jauh?
Tak ingin gegabah, Guntur sudah menelpon teman nya yang seorang polisi untuk datang ke lokasi yang Guntur kirim kan, setidaknya meminta untuk tak membuat suara sirine yang bisa saja membubarkan geng itu.
Hanya tinggal dua belokan,Guntur memarkirkan mobil nya sedikit jauh agar geng Arthur mengira Topan datang sendiri,Guntur berjalan dalam gelap nya malam karena minim cahaya, mengendap-endap menuju kearah gedung tua yang terbuat dari kayu, ternyata banyak juga yang menjaga pintu depan.
Guntur tidak dapat mendengar suara Topan yang berbincang dengan beberapa penjaga pintu depan, tampaknya Topan sedang mengamuk di sana,ada dua orang yang sigap memegang tangan Topan agar tak melawan, Guntur yang merasa Topan kesulitan itu segera berlari memukul siapa saja yang menghalang,penjaga pintu depan terfokus pada Guntur dan tanpa sadar melepas pegangan pada Topan, awalnya hanya empat orang tetapi karena mendengar kericuhan di depan sebagian orang ikut mericuh saling pukul,Guntur hampir kewalahan begitu juga dengan Topan, beberapa pukulan mengenai wajah mereka terlebih mereka hanya dua orang yang melawan banyaknya orang.
"Kamu masuk duluan! Biar saya yang tangani mereka disini!" Awalnya Topan tak ingin meninggalkan Guntur sendiri tetapi nyawa dua orang kesayangan nya sedang di pertaruhan saat ini, Topan berlari kedalam melihat banyak orang yang seperti sudah menunggu kehadiran Topan, sebagian dari mereka memegang balok kayu yang mungkin akan di gunakan untuk melawan Topan.
Di pojok kiri Topan dapat melihat Rain duduk di atas bangku dengan tangan terikat,kepala nya menunduk karena menahan pusing,wajah Rain juga sudah babak belur yang mana membuat Topan semakin marah.
Tanpa banyak kata Topan mulai memukul bawahan Arthur tak kenal aturan,amarah benar-benar menguasai Topan kali ini,terlebih setiap kali mata nya melihat kearah Rain yang semakin tertunduk menandakan jika Rain mulai tak sadar.
'buk'
Balok kayu menghantam perut Topan,rasa sakit begitu terasa sampai membuat Topan membungkuk di tanah,pukulan balok kembali di layang kan kearah Topan yang masih menahan nyeri pada perut nya,sakit nya bukan main.
Kepala Topan yang terhantam benda keras mengeluarkan darah segar,pandangan Topan menjadi buram karena pening mulai terasa, sampai teriakan Langit dari lantai atas kembali menyadarkan Topan, Langit sedang berteriak menangis terdengar memilukan.
"Langit?" Topan dengan kaki bergetar mencoba berdiri,tangisan pilu Langit semakin terdengar. Topan yakin jika Arthur tak mungkin melukai Langit karena Topan tau kalau Arthur masih memiliki rasa kepada Langit tapi jika Topan menyelamatkan Langit mungkin geng Arthur di sini bisa saja menghabisi nyawa Rain sesuai perintah Arthur.
Topan dengan tenaga tersisa memukul salah satu dari rombongan yang mengeroyoknya sampai orang itu jatuh ke tanah,diambil balok kayu yang ikut jatuh ke tanah dan Topan gunakan untuk melawan bawahan Arthur, beberapa orang sudah tumbang tersisa dua orang yang sepertinya mulai takut menghadapi Topan yang brutal.
"Pergi kalau gak mau bernasib sama kayak mereka!" Dua orang itu lari terbirit-birit lewat pintu belakang, bukan hanya karena ancaman Topan tetapi karena seorang polisi sudah berdiri di belakang tubuh Topan sembari mengangkat borgol seakan mengancam,di ringkus nya orang-orang yang hendak kabur oleh beberapa polisi di belakang Topan tadi.
Topan dengan kaki bergetar menghampiri Rain yang sudah tak sadarkan diri, luka pada kepala karena benda keras menjadi fokus Topan saat ini, dibuka ikat di lengan Rain sebelum Topan mengangkat tubuh Rain untuk di bawa keluar agar segera diambil alih Guntur yang masih sibuk menumbangkan geng Arthur dibantu beberapa polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Newton [Guntur-Rain] END
Teen Fiction"Gimana mau jadi pacar saya ciuman aja kamu gak bisa" -Guntur "Gue bisa! Butuh bukti? Sini maju biar gue kokop!"-Rain "Bener bisa? kalau gitu ajarin saya gimana caranya ciuman yang benar"-Guntur Rain tidak pernah tau dengan istilah fisika Setiap ak...