game 21+⚠️⚠️⚠️

14.9K 310 1
                                    

Cerita di bawah mengandung unsur 21+⚠️ harap bijak dalam memilih bacaan!! Vote & Happy reading
.

Masih dalam suasana yang sama dan di ruangan yang sama, hujan diluar masih deras tak tau kapan akan reda,lampu remang-remang di dalam kamar itu membuat suasana intens semakin terasa dengan pintu ditutup dan dikunci tiada takut lagi jika tiba-tiba ada yang membuka.

Jari-jari Rain meremas baju kaos yang dikenakan Guntur, tangan nya gemetar sampai suara nya terdengar lirih, tubuhnya terus menggeliat di atas pangkuan Guntur tak bisa diam saat merasakan sapuan lidah dan hisapan kuat pada leher nya,ah besok pasti akan kelihatan, semoga Rain tak lupa menutup nya dengan foundation tapi bengkak pada bibir Rain tak mungkin bisa ditutupi, keadaan Rain kacau dengan baju kaos yang sudah terlepas, tinggal celana pendek yang tersisa.

"Ahh..perih" Guntur menyudahi hisapan di kulit leher Rain, diusapnya warna merah yang terlihat kontras itu, wajah Rain memerah sayu yang membuat sesuatu di bawah pantat Rain bangun, Rain merasakan tonjolan keras itu sampai Rain sadar bahwa ia harus benar-benar turun dari pangkuan Guntur. Guntur mengoleskan bedak pada pipi Rain untuk mengalihkan perhatian,ingin tertawa saja melihat wajah Rain yang kusut karena kalah dari permainan.

"Mau main lagi?" Nada suara Guntur mengejek sekali, Rain merasa tertantang. Di tatap Guntur dengan wajah sinis sebelum merapikan kembali kartu dan mengocoknya,setidaknya Rain baru kalah tiga kali,oke Rain akui kalah telak.

Guntur melihat kartu milik nya yang di berikan Rain tadi,senyum seringai tercetak begitu jelas karena mendapat kartu lumayan bagus, ditambah satu kartu joker yang sudah pasti akan membawa Guntur pada kemenangan kembali.

Rain mulai menunjukkan satu kartu,cukup bagus karena Rain mengeluarkan kartu sekop dengan angka cukup tinggi, Guntur ikut mengeluarkan kartu sekop dengan angka yang lebih rendah,senyum Rain semakin lebar melihat kartu yang Guntur keluarkan berangka kecil.

"Gue pasti menang" ucap nya dengan yakin.

Sampai tersisa satu kartu, sejak awal Rain selalu unggul dengan kartu nya yang berangka besar, wajah Guntur sampai penuh dengan coretan bedak. Rain mengeluarkan kartu terakhir,senyum lebar penuh percaya diri itu tak lama karena Guntur mengeluarkan kartu joker yang sejak awal Guntur simpan,mata Rain membulat terkejut karena tidak menyangka bahwa Guntur menyimpan kartu joker terakhir.

"Bangsat! Gue kalah"

Rain mengusap rambut nya frustasi,di acak nya kartu bekas main mereka menggunakan kaki,Guntur sampai harus menahan dua kaki Rain yang rusuh dan menarik nya sampai Rain mendekat.

"Saya tagih hukuman nya dulu"

Seringai Guntur begitu apik terlihat di sana,hawa dingin yang sejak awal terasa karena baju Rain sudah terlepas semakin terasa sampai membuat bulu kuduk Rain meremang.

Usapan pada salah satu tonjolan di dada Rain bagaikan sengatan kejut yang membuat Rain tanpa sadar mendesah,dua tonjolan di dada Rain mengeras karena hawa dingin. Rain semakin terkejut saat lidah hangat Guntur menjilat salah satu puting nya di lanjut hisapan kuat yang membuat dada Rain membusung tinggi. Tangan Rain tanpa sadar meremas rambut Guntur yang sibuk menyusu di dadanya,suara hisapan itu terdengar berisik sekali, begitu mendebarkan sampai Rain menutup mata merasa geli.

"Ehmm.. mas Gun.. jangan hisap!"

Tubuh Rain semakin di tarik untuk di letakkan pada pangkuan Guntur, hisapan kuat semakin lama membuat dada Rain sedikit perih karena gigitan gemas turut hadir menjahili Rain.

Guntur mendongak untuk melihat bagaimana ekspresi wajah Rain,ah terlihat begitu seksi. Siswa nakal nya itu mati-matian menggigit bibir bawah agar suara desahan yang menurut Rain aneh itu teredam. Satu dada sudah penuh air liur dengan warna merah yang kontras,Guntur menjahili puting Rain yang sejak awal tak di sentuh, hisapan yang terkesan terburu-buru itu membuat Rain tak tahan untuk mengeluarkan desahan. Perlahan tapi pasti tangan liar Rain berhasil membuka celana pendek Rain disertai dalaman nya, Rain membuka matanya saat merasakan jari panjang Guntur mengelus kerutan lubang nya,di dorong nya dada Guntur sampai sang empu melepaskan hisapan di dada. Wajah Rain berantakan sekali,nafas nya terengah hebat dengan semu merah sampai telinga, tatapan protes di layangkan saat Rain berhasil menguasai lagi diri nya.

Hukum Newton [Guntur-Rain] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang