Vote & coment!!
Happy reading ✨.
Guntur benar-benar membawa Rain kerumahnya,perkara kaos yang terselip di tas Rain sebenarnya itu memang sengaja Guntur masukkan kedalam tas Rain, tujuannya? Jelas untuk mengundang Rain ke kamar nya.
Jika ada yang bertanya sejak kapan Guntur mulai mengulur balik perasaan Rain? Baru-baru ini. Guntur yang awalnya tak ingin berekspektasi lebih kepada cinta anak SMA itu merasa terusik saat tau Topan menyukai Rain,bukan hanya Topan saja beberapa gadis dari kelas lain juga menaruh perhatian kepada Rain. Walaupun nanti akhirnya perasaan penasaran Rain itu hilang, Guntur tak ingin melewatkan kesempatan manis itu. Jika Rain hanya penasaran maka akan Guntur buat Rain ketagihan.
Teh hangat mengepul di kedua tangan Guntur,langkah nya yang berat tampak nya tak mengusik Rain yang masih sibuk melihat bingkai foto pada nakas dekat ranjang,di balikkan foto itu agar Rain tak dapat melihat lagi, atensi Rain langsung tertuju kearah Guntur yang sudah duduk di samping Rain.
"Tugas mu sudah siap?"
Rain pikir percakapan serius di rumah nya akan berlanjut di kamar Guntur pula, membayangkan dengan mereka yang pangku pangkuan kalau kata Guntur tadi membuat Rain serius ingin ikut,tak sabar menduduki paha sekal Guntur yang memang seperti minta di duduki.
"Kok malah bahas pelajaran?"
Bibir Rain maju karena merajuk, rasa-rasanya dilihat semakin intens wajah Rain semakin terlihat manis,Guntur sampai harus menggigit pipi dalam nya menahan gemas.
"Terus mau bahas apa?"
Terselip nada menantang di sana,Guntur ingin Rain mengatakan dengan jujur karena mengingat sifat Rain yang blak-blakan.
"Umur mas gak terlalu tua tapi kok dah pikun?"
Tawa Guntur menyembur begitu saja, apalagi melihat kening Rain yang mengerut dalam karena kesal seperti di permainkan,di tepuk paha nya sendiri memberi kode kepada Rain agar naik untuk segera bercengkrama.
"Dah gak mood"
Begitu jawaban Rain sembari menyeruput teh yang di bawa Guntur tadi. Sampai pipi Rain terasa lembab karena Guntur yang tiba-tiba mencium pipi nya,sedikit teh tumpah mengenai paha Rain,untung saja air menguap tadi mendingin karena terlalu lama di anggurin. Mata bulat Rain melihat kearah Guntur yang masih senyum-senyum tampan, Rain yang meleleh semakin dibuat meleleh. Duh,pak Guntur kalau dalam mode agresif benar-benar buat Rain ketagihan.
Sekali lagi, Guntur menepuk paha nya ingin segera bercengkrama dengan anak murid nya itu, Rain meletakkan gelas di tangan nya ke atas nakas dekat gelas Guntur yang bahkan belum di sentuh, perlahan Rain naik ke atas pangkuan Guntur, secepat kilat pula kedua tangan Guntur memeluk pinggang Rain yang ramping untuk seukuran seorang pria.
"Apa yang ingin kamu tanya,saya jawab"
Rain sedikit tak percaya dengan penawaran Guntur,mana mungkin Guntur mau menjawab setiap pertanyaan nya.
"Saya janji"
Setelah mendengar kalimat janji Rain mulai berani mengajukan pertanyaan,bibir nya sedikit terangkat membentuk sebuah seringai.
"Mas suka sama saya?"
Pertanyaan yang sama seperti saat mereka di rumah Rain, mata Guntur mengunci mata Rain yang menatap nya dengan penuh harap,diusap nya pipi Rain sebelum menjawab.
"Perlakuan saya akhir-akhir ini belum jelas?"
Jawaban yang tidak memuaskan, Rain kesal sendiri dengar nya. Niat ingin turun dari pangkuan Guntur tetapi tertahan karena Guntur lagi-lagi menarik badan Rain agar duduk seperti semula dan sial nya milik Guntur tergesek yang menimbulkan tekanan berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Newton [Guntur-Rain] END
Novela Juvenil"Gimana mau jadi pacar saya ciuman aja kamu gak bisa" -Guntur "Gue bisa! Butuh bukti? Sini maju biar gue kokop!"-Rain "Bener bisa? kalau gitu ajarin saya gimana caranya ciuman yang benar"-Guntur Rain tidak pernah tau dengan istilah fisika Setiap ak...