"atu, uwa, iga, epat, ima, ujuh, bilan, uluh, uwaluh! Yeyyyy! Dede bicak itung! Agiii!" Seru zio ketika menghitung kubus yang terdapat angka dan huruf di setiap sisi.
Zio bermain sendiri di ruang keluarga yang di jaga ketat oleh bodyguard agar zio tak menghilang. Pernah Zio menghilang karena lepas dari pengawasan keluarganya dan zio di temukan di dalam lemari khusus piala atau mendali yang di dapat oleh keluarga Maximilian, dimana zio sedang ngemut mendali emas yang didapatkan oleh Oliver saat memenangkan pertandingan badminton di SMA.
Jika di tanya kemana yang lain? Mereka sedang melakukan urusan masing masing, biasalah. Mereka tidak akan khawatir jika Zio dijaga ketat oleh bodyguard.
Diluar terdapat beberapa mobil yang memasuki mansion dan berhenti di depan pintu mansion hingga keluarlah mereka, keluarga bungsu Rainer. Mereka menatap bangunan di depannya.
"Tak ada yang berubah... sepi, tapi apakah the cutie ada?" Tanya Aurora entah pada siapa.
"Pasti ada... mereka sedang mengurus urusan mereka masing masing. Jika di lihat dari cctv mansion ini, the cutie berada di ruang keluarga... sedang bermain." Ucap Enno sambil menunjuk layar iPad yang menampilkan Zio sedang bermain di ruang keluarga.
"Oh... Itu bagus." Ujar Giselle.
"Kalo gitu kenapa di sini? Ayo masukk!!" Viktor mendahului keluarganya dan langsung masuk menuju ruang keluarga hanya untuk menemui cutie mereka.
Sedangkan di sisi lain, Zio bermain mobil-mobilan kesana dan kemari. Zio itu tak bisa diam, bahkan ia bermain di salah satu kaki bodyguard. Seperti sekarang, ia bermain mobil-mobilan dengan tubuhnya yang memeluk kaki sang bodyguard.
"Aman anan gelak yaa!" Ucap Zio. Sang bodyguard hanya diam, ia tak membalas ucapan Zio karena memang ia tak mengerti bahasa yang di ucapkan Zio.
"Blummm blummm tin tin..."
Di saat Zio sedang asik bermain, tubuhnya tiba tiba di angkat oleh seseorang. "Aaaa telbanggg hihi yuyut-"
Zio menatap polos orang di depannya. Zio tak mengenali orang ini, ia hanya menatap dengan mulut terbuka.
"Hello, cutie..." Ucap orang itu, yang tak lain tak bukan adalah Dorian. Ia masuk kedalam mansion saat keluarganya berbicara, ia terlalu malas untuk ikut pembicaraan mereka. Jadi ia masuk duluan.
"Capa? Eng?" Zio memiringkan kepalanya, membuat Dorian gemas ingin menerkam Zio sekarang juga. Ugh, andai ia punya adik seperti Zio, eh? Zio kan adiknya juga khekhekhe.
"Call me Do-"
"When did you arrive?" Tanya Zhen yang datang dengan botol dot berisi susu coklat untuk Zio di tangannya. Ia tak suka dengan keberadaan Dorian, apalagi melihat Dorian menggendong adiknya. Api kecemburuan berkobar dalam dirinya.
"None your business." Balas Dorian dengan sinis dan seringai yang tercetak jelas di bibirnya seolah mengejek Zhen yang sudah berkobar dengan api kecemburuan.
"Tsk." Zhen berdecak kesal. Ini lah yang tak di sukai oleh Zhen, wajah Dorian yang ingin di mutilasi.
"Kaka en? Endong!" Di sela pembicaraan kedua pemuda itu, Zio merentangkan kedua tangannya untuk meminta Zhen menggendongnya. Namun malah Dorian menjauhi Zio dari jangkauan Zhen.
Dorian menatap remeh Zhen yang sudah menahan amarah dan menahan untuk tidak memukul pemuda sombong di depannya itu, Dorian. Di tengah suasana tegang tersebut, Zio memukul wajah Dorian.
"Dede au cama kaka en! Ulun!" Zio memberontak dalam gendongan Dorian yang diam mematung karena terkejut.
Dorian pun menurunkan Zio dari gendongannya. Ia hanya menatap Zio yang berlari menuju Zhen, ia menatap datar Zhen.
"Kaka en cucu naaa..." Zhen memberikan dot itu pada Zio yang langsung menerima dot itu. Zio pergi dari sana meninggalkan dua pemuda yang saling mengeluarkan aura permusuhan.
"Wah wah wahh... Kita ga ada di sambut nih, nyebelin emang." Kesal Victor. Bagaimana tidak, datang ke mansion utama setelah sekian lama malah tak di sambut. Kemana manusia manusia itu...
"Emang, pilih kasih betul..." Sahut Enno dengan merenggut kesal.
"Eh kalian siapa ya? Masuk masuk rumah orang." Sahut Rainer yang baru saja datang dengan para menantu di belakangnya.
"ANAK SENDIRI KAGA KENAL! NAJIS!"
Dikit aja ya, hunny. Gue males.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Zio [End]
Random[BROTHERSHIP] Zio adalah balita berumur 3 tahun yang tinggal di sebuah panti asuhan. Zio selalu di benci oleh anak anak panti dan begitu juga dengan pengurus panti. Zio tak mendapat keadilan selama di panti, namun karena Zio yang polos hanya bisa me...