12.

8K 434 11
                                    

"baby! Baby dimana?!" Teriak Violet dari atas tangga. Sedari tadi ia mencari Zio yang tak kunjung ketemu, padahal Zio masih sakit, demamnya belum turun sudah menghilang aja.

"Ada apa Vio?" Tanya Lyra di bawah tangga, ia baru saja dari butiknya.

"Zio menghilang kak, aku tak tau dia dimana sekarang. Padahal ini sudah waktunya ia minum obat." Jelas Violet, ia merasa lelah, terlihat dari raut wajahnya.

"Astaga, anak itu... mungkin saja Zio mencari udara segar?"

"Aku sudah menyuruh bodyguard untuk mencarinya di luar, namun nihil. Maafkan aku ya kak?" Sungguh Violet merasa gagal menjaga Zio, ia merasa bersalah.

"Kenapa meminta maaf? Ini bukan salah mu... kita cari Zio sama sama oke?" Saran Lyra yang diangguki Violet.

Mereka berdua akhirnya mencari bersama sama, di bantu oleh maid dan bodyguard. Walaupun sudah di bantu banyak orang, Zio masih saja belum ketemu. Di semua sudut mereka mencari Zio yang tak kunjung ketemu.

Lyra duduk di sofa dengan nafas tersengal-sengal, lelah mencari Zio yang tiba tiba saja menghilang. "Astaga kemana Zio." Ucap Lyra dengan penuh kekhawatiran.

"Kak?"

"Belum ketemu?" Tanya Lyra pada Violet yang baru saja datang dan memanggilnya. Violet menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Lyra.

"Kakak pasti cape, aku ambil air dingin ya?" Tawar Violet.

"Baiklah, tolong ya?"

"Tidak masalah, kak. Apapun itu untuk kakak." Jawab Violet dan langsung melenggang pergi menuju dapur, meninggalkan Lyra yang hanya geleng-geleng kepala.

Violet sampai di dapur, ia mengambil gelas dan berniat untuk mengambil air mineral di dalam kulkas. Namun saat membuka kulkas tersebut, ia dibuat terkejut melihat Zio yang tertidur pulas di dalam kulkas.

"YA AMPUN!!"

Violet segera mengeluarkan Zio dari kulkas, mengingat Zio masih demam, pasti Zio akan tambah sakit. Zio yang berada di gendongan Violet pun menatap polos Violet.

"Mami napa? Zio agi idull loh malah ganggu zioo.."

"Astagaaa babyyy... mami dan mommy khawatir loh, kenapa kamu malah tidur di kulkas hmm?" Violet menatap garang Zio yang hanya bisa menunduk memainkan kancing pakaian Violet.

"Ada apa Vio?" Tanya Lyra yang baru saja datang, ia kaget ketika Violet berteriak. Karena takut terjadi sesuatu pada Violet, Lyra langsung menuju dapur.

"Loh Zio? Kamu kemana aja sayang..." Tanya Lyra saat melihat Zio di gendong Violet.

"Zio tidur di dalam kulkas kak." Jelas Violet.

"Kok bisa?" Kini Lyra menatap garang Zio yang sudah di turunkan dari gendongan Violet.

"Badan Zio anas adi Zio macuk kulkac bial ingin..." Cicit Zio, membuat Violet dan Lyra mengusap wajah mereka dengan kasar. Anak ini...









***









"Hachi!"

"Kan, udah di bilangin jangan kemana mana, jangan keluar kamar. Malah keluar, mana masuk kulkas lagi." Celetuk Aldino dan mendapatkan pukulan dari Zenan.

Kini kamar Zio penuh dengan keluarganya, mereka khawatir ketika mendapat kabar bahwa Zio masuk kulkas di saat Zio sendiri belum sembuh. Mereka langsung meninggalkan pekerjaan dan tugas mereka hanya untuk bertemu dengan Zio.

"Tan badan dede anas adi di inginnin aja bial nda anas." Sinis Zio pada kakaknya.

"Dede." Gumam keluarga Maximilian ketika zio memanggil dirinya dengan sebutan 'dede'. Entahlah itu lebih nyaman ketika memanggil Zio dengan sebutan itu.

Baby Zio  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang