Berbagai macam makanan sudah tertata rapi di meja makan, seperti makanan mewah pada umumnya. Keluarga Maximilian tak memilih makanan, kecuali mereka memiliki alergi. Seperti Vernon dan Zenan, mereka memiliki alergi yang berbeda. Vernon memiliki alergi terhadap cumi dan Vernon alergi terhadap udang.
Keith tak ikut makan siang bersama keluarganya, karena sesampainya dia di perusahaannya, ia mendapat masalah di perusahaannya tersebut.
Semuanya sudah duduk rapi di tempat duduk mereka masing masing, kecuali Zio yang duduk di pangkuan Valeri membuat yang lain merasa iri. Mereka juga mau memonopoli Zio, siapa sih yang ga mau.
"Makan." Perintah Valeri dan mereka pun makan dengan tenang. Sudah menjadi kebiasaan keluarga Maximilian ketika akan makan, mereka harus menunggu perintah dari kepala keluarga dan tak berbicara saat makan. Mungkin... Saat ini dan seterusnya tidak...
"Baby mau makan apa hm?" Tanya Zivanna yang duduk di dekat dengan Zio.
Zio menatap makanan di depannya, banyak sekali pilihan makanan membuat Zio bingung memilih apa. Hingga satu hidangan yang membuatnya tertarik.
"Zio au tuuu!" Zio menunjuk piring yang berisi ayam goreng. Segera Zivanna mengambilkan ayam goreng itu dan meletakkannya di piring Zio.
"Pelan pelan makannya oke?" Ucap Zivanna dan di balas anggukan oleh Zio.
Zio mengambil ayam goreng tersebut dan menggigitnya. Daging lembut dan rasa bumbu langsung terasa di lidah Zio yang membuatnya ingin memakannya lagi. Inikah rasanya ayam goreng? Selama ini ia hanya memakan tahu dan tempe atau terkadang ia tak makan.
Sekarang, ia merasakan bagaimana rasa masakan yang mewah. Ayam goreng makanan mewah? Tentu, bagi orang seperti Zio, atau masyarakat miskin memakan olahan ayam itu sudah di katakan sebagai makanan mewah. Tak jarang jika masyarakat yang tak memiliki uang untuk membeli makanan, mereka hanya memakan garam dan nasi yang sudah enak di lidah mereka. (Pengalaman sendiri)
Tak terasa Zio mengeluarkan air matanya, membuat Zivanna yang pertama kali melihatnya terkejut sekaligus khawatir.
"Hey, baby kenapa hmm?" Tanya Zivanna membuat seluruh keluarga tersebut menatap Zio yang menangis.
"Omaa... Enyak..." Ucap Zio sambil menunjukkan ayam goreng yang sudah ia gigit.
Zivanna dan yang lainnya menatap sendu Zio yang asik memakan ayam goreng, ini adalah pertama kalinya merasakan ayam goreng. Rasa bumbu terasa di lidahnya dan lembut saat pertama kali ia gigit.
"Makan yang banyak hm?" Ucap Zivanna sambil menyeka air matanya dan di balas anggukan semangat oleh Zio. Sementara yang lain hanya tersenyum tipis.
Kecuali satu orang, di bawah meja makan ia mengepalkan tangannya dan giginya mengetat. Tak lama kemudian ia memakan makanannya, di sela sela itu ia menyeringai. Tak ada yang mengetahui jika ia menyeringai.
"Lihat saja, apa yang akan ku lakukan... Tak ada yang akan hidup... Tak hanya dia, keluarganya juga..." Batinnya.
Kemudian ia menatap asisten pribadinya, berbicara melalui tatapan yang hanya di ketahui oleh mereka saja. Tak lama keduanya mengangguk dan kembali ke aktivitasnya, sedangkan asisten itu menjalankan perintah tuannya.
Sesuai makan siang, mereka menuju ruang keluarga. Di sana mereka bertengkar dengan siapa yang akan memonopoli Zio. Kecuali Oliver yang hanya melihat kelakuan keluarganya, namun sepenuhnya ia menatap Zio yang hanya menatap polos keluarga barunya.
Zio yang merasa di abaikan pun menjauh dari sana dan mendekati Oliver yang hanya memainkan iPad nya. Eittsss, bukan bermain game, melainkan memantau seseorang. Merasa ada yang mendekatinya, Oliver langsung mematikan iPadnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Zio [End]
Random[BROTHERSHIP] Zio adalah balita berumur 3 tahun yang tinggal di sebuah panti asuhan. Zio selalu di benci oleh anak anak panti dan begitu juga dengan pengurus panti. Zio tak mendapat keadilan selama di panti, namun karena Zio yang polos hanya bisa me...