Surrogate Wife : 12

544 39 7
                                    

Disaat langit masih cukup gelap, Dino menggigil kecil dan terus berjalan menuju halaman depan Villa. Demi sebuah matahari terbit, Dino rela mengorbankan waktu tidurnya dan ingin melihat keindahan alam sesekali selama berada disini.

Baru saja keluar dari pintu, Dino menemukan Siena yang tengah duduk disebuah bangku dengan kepala menunduk. Sama halnya seperti kemarin, perempuan itu tetap duduk ditempat ini seorang diri.

Namun kemarin Dino tidak mendekati Siena, ia memilih bersantai didekat kolam renang dan menunggu langit yang perlahan berubah warna.

"Siena?" Dino memanggil seraya mendekat.

Siena mendongak, dan tersenyum kecil saat menemukan keberadaan Dino didepannya. "Eh hai, apa kau akan melihat matahari terbit juga?"

Sebagai balasan Dino mengangguk, pria itu mengambil duduk dibangku yang sama namun mengambil jarak cukup jauh dengan Siena. "Kau sendirian saja? Dimana Diandra?"

Mendengar nama itu, Siena terdiam sejenak, lalu kepalanya menggeleng. "Masih tidur, sepertinya dia kelelahan karna semalam kalian merayakan pesta bersama." Kedua tangannya mengepal erat, mencoba menghalau rasa dingin yang sangat menusuk.

"Brian yang mengusulkan, jadilah kami para pria membuat pesta sendiri." Dino tertawa renyah, namun kemudian terdiam saat tubuhnya kembali menggigil.

Lalu hening, keduanya diam dengan pikiran masing-masing. Dino sesekali melirik kecil pada Siena yang terlihat seperti memiliki beban pikiran yang serius, karna dari kemarin sore, istri dari Diandra itu selalu diam dengan tatapan kosong.

Tidak lama kemudian seseorang datang, lalu duduk ditengah-tengah mereka. Dino menghela nafas lega, rasa canggungnya hilang saat ada orang lain disini.

"Hai Siena, senang bisa bertemu denganmu lagi."

Siena menoleh, menatap terkejut Jelio yang sudah ada disampingnya. Buru-buru Siena memperbaiki posisi duduknya dan tersenyum manis. "Senang juga bisa bertemu denganmu lagi, Kak."

Jelio terkekeh, menyilangkan satu kakinya. "Ahhh mendengar panggilan itu, aku kembali teringat saat enam tahun lalu." Kepalanya menoleh, mengedipkan sebelah matanya dan kembali menatap kedepan.

"Seharusnya kau mendengarkan segala informasi yang aku berikan secara cuma-cuma. Sehingga hal seperti ini tidak pernah terjadi, benar bukan?"

Mengangguk kecil, Siena membenarkan apa yang Jelio katakan. Enam tahun yang lalu dan selama dua tahun berturut-turut, Siena menggali informasi yang berkaitan dengan Diandra pada Jelio. Pria itu dengan baik hati memberitahunya, membocorkan informasi yang Siena ingin dengar.

Semuanya hampir Jelio katakan, namun Siena menolak mengetahui tentang hubungan asmara Diandra, atau bahkan seseorang yang tengah pria itu sukai.

"Sebagai gantinya, apa kau ingin mendengarnya sekarang?"









••••••••










Melangkah menuruni tangga, Diandra celingukan saat tidak mendapati siapapun dilantai bawah. Kakinya menelusuri beberapa tempat yang ada, namun tetap sepi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan selain dirinya.

"Kemana perginya mereka?" Memilih tidak ambil pusing, Diandra kembali masuk kedalam dapur dan membuat sarapannya sendiri, juga satu cangkir susu hangat.

Ditengah menikmati sarapannya, tiba-tiba suara langkah kaki terdengar. Diandra menatap kearah pintu dapur, menunggu seseorang yang menimbulkan suara itu datang.

"Oh? Kau sudah bangun?" Siena bertanya, perempuan yang merupakan pelaku dari suara langkah kaki itu duduk tepat didepan Diandra. Meraih susu hangat didepan matanya dan meminumnya sedikit.

Surrogate Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang