49

1.4K 66 6
                                    









seminggu berlalu , Phuwin sudah di benarkan discharge dari rumah sakit dan kini sudah menjalankan hidupnya seperti biasa di mansion milik Pond . namun Pond tidak membenarkan nya untuk ikut ke kantor bersamanya agar Phuwin bisa beristirihat sahaja di mansion itu




Pond berjanji bakal pulang lebih awal dari biasa untuk memberikan masa dan perhatian lebih untuk Phuwin karna beberapa hari ini mental Phuwin agak drop karna mengetahui ayah nya telah tiada . dan mayat ayah nya ditemukan di jurang sudah menjadi bangkai busuk



dia juga mengetahui Pawin adik tirinya itu juga telah mati dibunuh tidak tahu siapa dalang nya . dan sekarang ibu tirinya di kabarkan menjadi gila di jalanan sana . Phuwin ingin saja membantu namun tidak dibenarkan Pond .




dan Pond sama sekali tidak memberitahu bahwa itu ulah nya . sesekali menipu untuk membalas dendam selayaknya tidak apa bukan ?




sekarang Phuwin sedang berada di kamar Pond karna semenjak pulang dari rumah sakit mereka sudah tidur sekamar selayaknya pasangan kekasih .




ceklek


pintu di buka memperlihatkan sosok pria yang setiap harinya ceria . iya itu Dunk . dia masuk dan melompat ke kasur yang di duduki Phuwin dengan tatapan termenung



" hye ipar ku ! lagi ngapain ?" tanya Dunk lalu rebahan di hadapan Phuwin . Phuwin tersenyum melihat itu . " lagi bengong aja nungguin Phi mu pulang " ucap Phuwin .



" kau sudah sembuh Phu ? udah gak sakit lagi kan , em . itu nya ?? " tanya Dunk menatap ke bawah badan Phuwin . Phuwin hanya terkekeh lalu bergeleng .
" sudah mendingan " jawab Phuwin sepatah



" Phi mu bilang kau jadian dengan Joong . benar ??? " tanya Phuwin membuat Dunk tersenyum sinting berguling² di kasur . " benar HAHAHA aku membenci nya tapi dalam masa yang sama aku suka berada di dekatnya " ucap Dunk dengan wajah memerah . Phuwin turut tertawa mendengar itu karna merasa hal sama awal bercinta dengan Pond .



" aku juga gitu . benarlah kata orang jangan terlalu membenci nanti bertukar menjadi cinta " ucap Phuwin . Dunk hanya tertawa sambil bergeleng kepala mengetahui fakta itu




Dunk diam sejenak lalu tiba² menatap Phuwin yang duduk menghadap dirinya yang sedang tiduran di kasur itu . " Phu" seru Dunk membuat Phuwin menaikkan alis nya . " ya kenapa ?" tanya Phuwin .




" bisa nanya soalan gak ? jawab yang jujur ya ?" ucap Dunk membuat Phuwin sedikit gementar . " s-soalan apa ?" tanya Phuwin lagi



" lu udah gitu²an kan sama abang ku ?" tanya Dunk membuat wajah putih Phuwin reflek memerah malu . lama untuk Phuwin menjawab karna itu cerita dalam selimut loh . masa mau di ceritakan . namun melihat Dunk yang seperti ingin tahu dan mengetahui Dunk juga udah mempunyai pacar Phuwin dengan paksa rela menjawab nya



" i- iya . kalo gak pernah masa aku bisa hamil " ucap Phuwin sedikit murung mengingat hal itu . Dunk baru sadar dia terlepas ngomong . dia pantas menampar mulut nya sendiri " maaf Phu , bukan gitu maksud ku !" ucap Dunk lalu menampar² mulut nya . Phuwin menahan tangan Dunk . " jangan nanti bibir mu terluka " ucap Phuwin lembut memberhentikan kegiatan Dunk



" kenapa kau bertanya begitu Dunk ? apa...." . " apa kau dan Joong juga... emmm" tanya Phuwin takut² . Dunk pantas duduk lalu bergeleng . " eh enggak . palingan cuma ciuman doang " jawab Dunk dengan telinga nya mulai memerah .



Phuwin menutup mata nya lalu terkekeh geli hati . " lalu kenapa bertanya ?" tanya Phuwin pula . Dunk seketika nyengir sendiri . " kalo gituan , em . sakit ya ??" tanya Dunk . Phuwin kaget mendengar itu menatap wajah Dunk seakan tidak percaya . bisa² nya bocah yang selama ini polos bisa nanyain gitu . Joong sungguh menyesatkan



DEVIL TO ANGLE                      [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang