" POND ! PHI POND ! JANGAN MALAH BENGONG ! KEJAR DIA PHI !" suruh Natalia panik
Pond menatap Natalia sayu " biarin aja " ucap Pond lirih membuat Natalia naik pitam dengan ucapan Phi nya
PLAK !
" maaf phi aku terpaksa menampar mu . kau gila ? membiarkan nya pergi begitu saja ? dia belum totally sembuh sepenuh nya . dan dia pergi dengan tangan kosong ! sadar lah !" marah Natalia
" dia sendiri meninggalkan ku , Talia . emang salah ku . aku layak di tinggalkan begini . " Pond sudah begitu mengalah sekarang .
Namun Natalia dengan geram lagi² menyadarkan kakak lelaki nya itu dengan suara lantang nya .
" phi ! kau bodoh ya ? dia masih pacar mu . kau belum mengatakan kata putus . Phi ku mohon sadar la , dia tiada siapa² di luar sana . bahkan teman nya saja hanya Dunk . sadar lah Phi ! ."
Pond masih terdiam kaku
Natalia menghembus nafas berat akhirnya mengalah " baiklah kalau begitu . biarkan Phuwin meninggalkan mu , teruslah berputus asa seperti itu . biarkan saja Phuwin mati di luar sana dengan keadaan hujan deras begini " ucap Natalia melihat ke jendela di mana hari mendung dengan hujan semakin deras dan guruh sahut sahutan
Natalia mengambil tas nya yang di letakkan nya di atas kasur lalu menatap Pond sebelum berjalan keluar kembali ke kamar nya .
" ingat lah , kau hampir mempunyai anak dengan nya . dia sudah memberimu segala nya , dan kau seenak nya melepaskan tanggungjawab mu . bahkan dia hampir mati mempertaruhkan nyawa nya karna pendarahan , bukan begitu ? " sindir Natalia lalu berjalan laju keluar dari kamar tersebut meninggalkan Pond yang seperti di hempap batu besar mendengar sindiran adik perempuan nya itu
sekitar 2 minit Pond terdiam kaku memikirkan semua yang bermain di benak fikiran nya . " sial !" teriak nya lalu kaki nya melangkah laju berlari turun ke lantai bawah mengejar Phuwin
sesampai di tingkat bawah Pond meliarkan mata nya mencari keberadaan Phuwin . " kau melihat Phuwin ?!" tanya Pond terengah² kepada maid nya . maid nya mengangguk takut lalu menunjuk keluar
mendapat tahu Phuwin sudah keluar dari situ Pond pantas berlari ke pintu utama dan membuka kasar pintu tersebut
terlihat Phuwin sudah berjalan sedikit jauh dengan pakaian sudah basah kuyup karna hujan deras . bahkan pak supir kelihatan juga lebih awal mengejar Phuwin namun Phuwin hanya menghiraukan itu
Pond pantas berlari meredahi hujan itu menuju ke arah Phuwin yang sudah jauh namun masih di perkarangan hadapan mansion gede tersebut
" Phuwin !" teriak Pond dari belakang Phuwin . namun pria itu seakan tuli tetap saja menghiraukan Pond yang kini memanggil nama nya berulang kali .
" Phuwin ku mohon sayang , jangan pergi ! " rayu Pond berjalan di belakang Phuwin
Phuwin hanya diam menangis . pak supir itu sekarang memberhentikan langkah nya membiarkan Pond saja yang membujuk Phuwin
" Phuwin sayang , tolong jangan begini nanti kau bertambah sakit . "
walaupun tidak di jawab Pond sama sekali tidak berputus asa . " sayang , kembalilah jangan menyiksa ku begini . "