" eunghhh "
suara rengekkan kecil itu menarik perhatian Pond yang sedari tadi bermain hp bersandar di ranjang menunggu Phuwin sadar dari pingsan nya
" phu " seru Pond meletakkan hp nya di meja di samping kasur lalu mulai memeriksa keadaan Phuwin . " ada rasa sakit² ga ??" tanya Pond prihatin
Phuwin bergeleng kepala " enggak " jawap nya b aja lalu mulai duduk . Phuwin meraba² dahinya merasakkan tertampal sesuatu . " aww " ringis phuwin tidak sengaja menekan kuat luka nya
Pond pantas menarik tangan Phuwin agar tidak memegang lagi luka itu. " tsk gausah di pegang luka nya " ucap Pond . Phuwin menatap wajah Pond " ini luka apa ?" tanya Phuwin polos.
" kamu di pukul pake mic sayang , ilang ingatan ya ?" perli Pond mencuit hidung Phuwin yang kelihatan benar² ga ingat apa²
Phuwin menepis tangan Pond " ih gausah manggil sayang² , gasuka !" bantah Phuwin menatap Pond dari atas ke bawah
Pond terkekeh gemes melihat Phuwin yang masih berkeras ketika bersama nya padahal sama orang lain mah lembut aja ni orang . " emang kenapa kalo aku manggil sayang ? kamu kan pacar aku , kita udah pacaran 2 tahun loh " tipu Pond
Phuwin semakin menatap Pond dengan tatapan side eyes nya . " kau kira aku ilang ingatan begitu saja selepas di pukul pake mic ? cuma mic bukan tiang basket loh Pond ." kesal Phuwin menatap Pond yang hanya nyengir² gjls . " gmna gw bisa terjebak pacaran sama orang gini sih ?" gumam Phuwin sendiri dengan nada rendah
Pond yang mendengar itu tersengih licik lalu tanpa aba aba Pond beranjak ke hadapan Phuwin , menolak badan Phuwin membuat Phuwin sedikit terhempas / terbaring di kasur
Phuwin tergugup dengan mata berkedip² memandangi Pond yang mulai menindih badan nya secara tiba² . " a- apa yang kau la-lakukan ?" tanya Phuwin terbata² .
Pond meneliti setiap inci wajah Phuwin , menindih badan munggil dan mendekatkan wajah nya semakin rapat hingga nafas masing² terasa berhembus di wajah .
" P-pond " seru Phuwin dengan wajah nya semakin takut dengan Pond yang berada di atas nya . " stttt , gausah brisik" ucap Pond dengan senyuman segarisnya . jarinya mulai mengelus pipi Phuwin lembut membuat Phuwin merinding seketika dalam diam
jari Pond mulai mengelus surai rambut yang berjuntaian di dahi Phuwin . mata Pond kini tertumpu di dahi Phuwin yang tertampal plaster sterile putih itu
" kasian , gara² aku kau jadi luka begini " ucap Pond mengelus lembut luka yang sudah di tampal plaster steril itu . Phuwin menatap wajah Pond yang sibuk melihat luka nya itu dengan tatapan susah di artikan . " aku mulai diperhatiin sebegini ? benarkah ? begini rasa nya di sayang ? aku luka sedikit aja khawatir nya sampai begini ? apa dia benar² mencintai ku ?" bisik Phuwin sendiri menatap kedua mata Pond.
" kenapa kau menatap ku begitu , Phuwin ?" tanya Pond lembut membuat Phuwin tersadar dari fikiran nya sendiri . " Pond " seru Phuwin .
" hm ?" Pond menatap wajah Phuwin mengelus dahi Phuwin seperti kucing . Phuwin menarik nafas nya menghembus pelan . " kau serius dengan ku ?" tanya Phuwin tiba² .
Pond mulai turun dari menindih Phuwin , berbaring di samping pria itu namun menghadap ke arah Phuwin . Pond turut menarik badan Phuwin agar posisi mereka betantangan .
Tangan kekar itu mulai mengelus sebelah pipi gembul Phuwin . " apa aku kelihatan tidak serius dengan mu ?" tanya Pond pula . " en-engga tau " jawab Phuwin .