51.

594 45 8
                                    

suara geretan brangkar terdengar di sepanjang koridor rumah sakit,brangkar itu di tumpangi oleh seorang anak,anak itu dibawa kedalam ruangan icu karena sudah sangat' parah.

di dalam ruangan berbau obat,anak itu sedang berada diambang kematian,antara hidup atau mati,dokter dan 2 suster berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan ank itu,dokter dan para suster trs memeriksa pasien,mulai dari membersihkan darah' yang hampir mengering juga mengobati luka lebam di area wajahnya.memasang infus,dan berbagai alat medis lainya,gue gatau namanya..

tit..tit..tit..

saat sedang serius mengobati luka pasien,dokter dibuat kaget kala melihat suara EKG yang berbunyi cepat.pertanda detak jantungnya yang begitu lemah.

author pov:gue ingetin lagi,gue ga tau tentang hal medis,jadi maklumi aja gess :)

dokter memberi cpr kepada pasien tersebut namun tak kunjung stabil,pada akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan tindakan dengan menggunakan alat pacu jantung.

"suster siapin alat pacu jantung sekarang"perintah dokter kepada suster,suster itu langsung memberi alat tersebut dan sebelumnya sudah diberi cairan.

dokter itu mulai menempelkan alat itu ke dada rakha,dan dada itupun terangkat seperti magnet yang menempel di tubuh rakha.

dokter itu trs melakukan,sampai detak jantung rakha kembali stabil.

***
diluar mereka sedang menangis berdoa dan segala macam,ia sangat mohon tolong beri rakha kesempatam untuk hidup lagi.

brakk..

rey membogem tembok rumah sakit,ia emosi ia kecewa sama diri sendiri,karena kesalahanya,rakha bisa begini.

"gue goblok,gue bego,gue bodoh ini semua salah guee,knp ini harus terjadii"emosi rey memuncak..

"gara' gue rakha jadi begini,lo bodoh rey bisa bisanya lo libatin rakha dalam masalah ini".

"gue bnr' goblok,argh....."frustasi rey mengacak rambutnya kasar.

"bang rey udah,jgn emosi gitu hiks ini rumah sakit,nanti hiks kalo pasien yang lain ke ganggu bang hiks"tangisan fateh sesenggukan sambil memeluk tubuh rey.

rey berjalan lemas di depan fathir lalu ia terduduk lemas.

"maafin rey pah,ini salah rey,rey salah semuanya pah,rakha bisa kaya gini"lirih rey,sambil ingin bersujud di kaki fathir,namun fathir segera mengangkat tubuh rey dan memeluknya.

"pah telpon polisi sekarang pah,laporin rey kepolisi,ini salah rey semua hiks hiks hiks"tangisan rey pecah.

"engga sayang,jgn gini ya hiks,papa ga akan ngelaporin kamu ke polisi".

"knp pah knp,ini salah rey,rey harus tanggung jawab pahh hiks".

mereka memeluk tubuh rey,dalam pelukan mereka menangis sesenggukan.

ceklek.

pintu ruangan icu terbuka lebar,dokter itu keluar bersamaan dua suster membawa brangkar rakha.

"dok ini anak saya mau kmn,anak saya gpp kan"ucap fathir panik.

"begini pak,ternyata di kepala pasien terdapat luka yang cukup serius dan juga bagian kakinya,dan kita akan melakukan tindakan oprasi"jelas sang dokter membuat mereka bertambah kagett..

"oprasi dok"lirih varo.

"iya,ini jalan satu'nya buat pasien bisa bertahan,dan itupun bila pihak keluarga menyetujui jika akan melakukan oprasi".

"baik saya setuju,lakukan yang terbaik buat anak saya dok".ucap fathir.

"dokter,dokter tolong selametin adek saya dok,saya mohon"ucap rey memohon dan ingin bersujud.

"baik,kalo begitu pihak keluarga harus menandatangani surat persetujuan dulu ya".

mereka mengangguk.

"mari pak saya anter"ucap suster,fathir mengangguk lalu mengikuti suster itu dari belakang.

"adek,adek harus bertahan ya demi kita,papa mama abang kakak selalu nungguin kamu,kamu yang kuat ya,rakha kan kuat iy kan"ucap rey sambil menggenggam tangan rakha.

"kalo rakha beneran ninggalin abang,abng ga akan pernah maafin diri abng sendiri,semua ini salah abng,maafin abng ya".tangisan rey.

"dek kamu harus bertahan ya,kita nungguin kamu terus,jgn pergi dulu dek kita gamau,pokonya kamu harus sembuh ya".ucap varo.

"sayangnya mama kamu harus kuat ya,mama selalu nungguin kamu disini,kamu yang kuat yaa"ucap salma lalu mengecup singkat dahi rakha.

***
sekarang semua keluarga sedang menunggu di depan ruang oprasi,mereka memanjatkan doa,doa ,dan doa,hanya itu yang mereka bisa lakukan,berserah diri kepada tuhan,untuk kesembuhan kesayanganya.

saat ini jam 23.00,oprasi sudah berjalan sekitar pukul 21.00 tadi namun belum ada tanda' oprasi akan selesai.

hingga pada akhirnya pintu oprasi terbuka,yang awalnya lampunya berwarna merah sekarang berubah jadi warna hijau.

mereka trs menghampiri dokter tersebut,berharap ada kabar baik..

"gimana dok oprasinya".

"adek saya bisa selamat kan".

"adek saya gpp kan".

"jawab dok".

banyak pertanyaan muncul dari mulut mereka,mereka sangat khawatir.

dokter membuang nafas panjang kemudian berucap...

__________
gantungin ah..

gaje,gajelass..

pliss kehabisan alurr pliss...

maklumii guyss...

btw udh sampe bab 50 lebih nih,bentar lagi keknya end..

mau lanjut apa end?..

janglup vote...

plih sad end apa happy end...

babayy...muachh...

Youngest Child (anak bungsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang