53.

577 45 7
                                    

sudah hampir satu bulan,namun rakha masih setia memejamkan matanya di ranjang pesakitam itu.

mereka menjalani hari harinya tanpa si bungsu,mereka tak ada semangat sama sekali semenjak rakha dinyatakan koma.

rey yang selalu merasa bersalah,tiap hari tiap menit ia selalu mengucapkan 'maafin gue dek,lo jadi gini gara gara gue' kata kata itu terus dilontarkan dari mulut rey.

saat ini,jam ini,pukul 21.00 semua keluarga berada di luar ruangan icu,ini belum jam jenguk,jadi mereka hanya melihat dari balik kaca saja.

mereka melihat si bungsu saat ini,trs merasa bersalah karena tak bisa menjaganya,bahkan rey saat itu sempat demam beberapa hari karena trs memikirkan rakha.

rey berjalan ke arah kaca dimana ia bisa melihat rakha di dalam,ia ingin sekali memasuki ruangan tersebut,namun apa daya ini belum waktu jam jenguk.

"lo kpn bangunnya sih rakh"sedih rey dengan nada seolah kesal.

"apa lo masih marah sama gue,sampe gamau buka mata".

"kasian keluarga lo dek,apalagi mama lo ga kasian mama matanya sampe bengkak loh".

"plis rakh lo harus sadar,gue gabisa liat lo gini"lirih rey menteskan air matnya.

rizwan melihat rey seperti itu,segera menghampirinya dan mengelus pundak sang adik.

"udah ya jangan nangis".ucap rizwan.

"hiks gimana ga nangis bang,rakha koma hampir mau satu bulan loh dan belum ada perkembangan sama sekali,apalgi itu gara' rey"tangis rey pecah.

"stt ini bukan salah lo,udh ya cukup".

tit tit...

bunyi EKG nyaring,membuat mereka berdua sontak menoleh ke arah ruangan tersebut,dan melihat rakha sedang kejang'.

"r-rakh lo knp"panik rey.

"DOK DOKTERR"teriak rey histeris.

"dokter"histeris rizwan.

mereka langsung menghampiri rey dan rizwan,dan bertanya mengapa mereka seperti kesetanan.

"bang ada apa"panik afan.

rey tak bisa menjawab ia trs melihat rakha didalam,mereka juga terkejut setengah mati melihat rakha yang kejang'.

"DOKTERR DOKTERR TOLONGIN ADEK SAYA!!!!!"pekik mereka.

dokter dan dua suster menghampiri dengan sedikit tergesa'.

"dok tolongin anak saya dok,didalem dia kejang' "beritau fathir.

"baik kalian tenang dulu,biar kami yang menangani".

dokter itu pun langsung memasuki ruangan tersebut diikuti dua suster,sesampainya didalam ruangan salah satu suster tersebut menutup korden.

diluar mereka seperti kesetanan,mondar mandir,histeris,menangis,bingung,takut,jadi satu!.

"yaallah tolong beri anak hamba kesempatan untuk bertahan,hamba mohon"tangisan fathir ia berdoa semoga allah memberi rakha untuk bertahan dan bisa berkumpul dengan mereka.

hampir 1 jam mereka menunggu dokter didalam,semoga ada kabar baik.

tak lama dokter itupun keluar dari ruangan tersebut dengan raut wajah sedikit tenang.

tanpa basa basi mereka menghampiri dokter tersebut.

"gimana dok".

"pasti ada kabar baik kan dok".

dokter tersenyum"alhamdulillah pasien telah melewati masa komanya,dan kondisinya sudah mulai stabil"jelas dokter,mereka bernafas lega selega leganya.

"alhamdulillah"ucap sukur mereka.

Youngest Child (anak bungsu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang