Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh....
Haii semua, kembali lagi dengan cerita INGA disini. Jangan pernah bosan bosan sama cerita cerita aku gais, karena aku cuma punya kalian disini.
Ambil positifnya buang negatifnya yah gaiss:)
WARNING⚠⚠
JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA AKU HANYA MANUSIA BIASA YANG TAK LUPUT DARI SALAH DAN CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.
KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!
Happy Reading gaisss
.
.
.
.
.****
Jam menunjukkan pukul tiga dini hari, pencarian yang dilakukan dari semalam menurut keseluruhan yang mencari tidak membuahkan hasil. Tetapi berbeda dengan kedua Gus ini, pencarian mereka akhirnya membuahkan hasil dan membawa pulang permata mereka.
"Fan, turunkan Devi sekarang. Mungkin sebentar lagi kita akan bertemu dengan yang lainnya." kata Gus Rakha sembari mengelus kucing yang di gendongannya.
"Tapi dia lagi tidur Kha, kasian kalau dibangunin." Gus Afan menoleh kebelakang, menatap gadis yang tertidur pulas di gendongannya.
"Fan, ini belum waktu yang tempat untuk terbongkar. Tidak apa, turunkan saja dia."
Keduanya berhenti dan ingin mencoba membangunkan Devi.
"Dek, bangun." kata Gus Rakha menggoyangkan bahu adiknya.
"Eungh," gadis itu melenguh.
"Zaujati, bangun." ujar Gus Afan juga membangunkan Devi.
"Kha, susah." lanjutnya menatap Gus Rakha.
Gus Rakha mendekatkan bibirnya di telinga Devi. "Dek ada novel keluaran baru sama baju keluaran baru!" bisiknya.
"Novel? Judulnya apa, Mas?" Devi terbangun, tetapi matanya masih tetap terpejam.
"Buka mata dulu, ini Mas pegang novelnya." Gus Rakha mendekatkan kucing didepan wajahnya.
Devi membuka matanya perlahan dan....
Meoong
"Allahuakbar, ayam ayam ayam!!"
Devi tersentak kaget ketika mendapatkan kucing itu dekat didepan wajahnya.
"Itu kucing Devi, bukan ayam." kata Gus Afan.
"Ishhhh! Lagian, Mas ngapain deh naro tuh kucing depan mata. Kan aku jadi kaget jadinya, kurang kerjaan banget." kesalnya terhadap kakanya itu.
"Bangun, turun dari gendongan Gus Afan." balas Gus Rakha.
"Ngapain turun, gue capek Mas, gak kuat jalan."
"Sesampainya di asrama nanti, novel kamu, Mas kembalikan."
Mata Devi berbinar, dia memberontak dari gendongan Gus Afan meminta untuk diturunkan.
"Gue kuat jalan kok Mas, tenang aja." gadis itu tersenyum manis kepada Gus Rakha.
"Bagus!"
"Gus, kalian udah menemukan Devi," suara itu dari Eby yang datang bersama Didi dan ustadz Ridwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Gus Afan
General FictionApa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza...