Assalamu'alaikum....
Bismillahirrahmanirrahim, kita kembali lagi dengan cerita INGA gaisss.
Mau langsung ke ceritanya? Yah udah yuk gasss.
WARNING⚠⚠
JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA AKU HANYA MANUSIA BIASA YANG TAK LUPUT DARI SALAH DAN CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.
KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!
Happy reading guyss!!
.
.
.
.
.****
Ndalem saat ini kedatangan tamu spesial, yaitu sahabat lama dari Ummi Kulsum dan Abi Ibrahim yang tak lain adalah Eyang Ratna dan cucunya Zaki. Mereka semua kini berada di ruang keluarga, berbicara tentang awal masuk pesantren hingga cerita cerita tentang masa lampau.
"Terus, sekarang Fatir, ada dimana?" tanya Eyang Ratna kepada Ummi Kulsum.
"Dia ada diJakarta,"
"Loh, dia tidak membimbing pesantren ini? Pasti ini kan pesantren akan turun alih ke dia Kulsum,"
Ummi Kulsum tersenyum. "Aku gak mau memaksa Fatir, Ibrahim juga tidak memberi amanat kalau pesantren ini akan jatuh ke tangan Fatir,"
Eyang Ratna mengangguk. "Tapi kamu beruntung Kulsum, kamu masih memiliki cucu yang bisa bantu bantu kamu di pesantren." Eyang Ratna menoleh kearah Gus Rakha. "Udah ganteng, sholeh, sopan, pokoknya baik deh. Kalau aku nih yah, punya cucu cewe udah pasti aku jodohi sama dia."
Gus Rakha yang mendengar itu hanya tersenyum menanggapi berbeda dengan Zaki, sedaritadi mereka memasuki ndalem raut wajah laki-laki itu selalu saja ditekuk.
"Ngapain sih ngebacot gak jelas kaya gini," gumamnya kecil, tetapi bisa didengar oleh Gus Afan dan laki-laki itu hanya menggeleng.
"Dan yah Ratna, aku lupa memperkenalkan cucu menantu ku kepada kamu," Ummi Kulsum menatap Gus Afan sedangkan yang ditatap menundukkan kepalanya. "Itu Gus Afan, dia suami dari anaknya Fatir, cucu aku."
"Masyallah, cucu kamu udah nikah? Eh, sudah lama sekali yah aku gak ketemu dia, pasti udah cantik banget."
"Iya dong, siapa dulu neneknya." seru Ummi Kulsum membuat mereka berdua tertawa.
"Ck. Ini kapan selesainya sih ngebacot nya!" kesal Zaki.
Eyang Ratna yang mendengar itu menatap tajam cucu satu satunya itu. "Bicara itu yang sopan sama yang lebih tua!" tegasnya.
Ummi Kulsum menggeleng. "Rakha, kamu hantar Zaki ke asrama Nuaiman yah."
"Satu asrama dengan Eby, dan Didi, nek?" tanya Gus Rakha.
"Iyaa Rakha, kata pengurus satu teman sekamar mereka ada yang berhenti karena mau pindahan ke luar negri."
Gus Rakha mengangguk. Lantas dia langsung berdiri dan melihat kearah Zaki. "Ayo, biar saya hantar kamu ke asrama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Gus Afan
General FictionApa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza...