BAB 27

5.6K 494 135
                                    

Haiii, assalamu'alaikum kaliaan.
Alhamdulillah kita masih bisa diberi kesempatan untuk ketemu didalam cerita ini, aku bersyukur masih diberi kesehatan sama Allah.
Dan, sekarang kita langsung ke ceritanya aja yah seng ku!!!

WARNING⚠⚠

JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.

KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!

Happy reading!!!
.
.
.
.
.

****

Kejadian tadi membuat seluruh santri sangat tidak suka terhadap Devi. Mereka semua mau kalau gadis itu dikeluarin dari pesantren, tapi nyatanya tidak. Gadis itu hanya mendapatkan hukuman dari Gus Afan untuk menghafalkan surah 30 dan disetorkan dalam waktu satu minggu.

Sementara itu, lelaki yang memberi hukuman kepada istrinya kini memilih tempat lain untuk berpikir jernih atas masalah ini. Tidak hanya dia, Gus Rakha pun juga ikut bersamanya.

"Saya tidak percaya jika Devi melakukannya Fan,"

"Tapi bukti sudah mengarah kepadanya, saya sendiri tidak bisa membela apapun."

Gus Rakha memijat pelipisnya karena pening. Jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam dan kedua lelaki itu memilih duduk di cafe depan jalan raya.

"Eh, pelayan yang kemarin gak ada yah?" tanya salah satu pengunjung kepada pelayan yang melayani nya.

"Gak ada, dia itu udah berhenti tadi pagi."

"Yah, kok udah berhenti sih? Padahal tuh yah, dia itu baik banget, mana asik lagi orangnya." kata teman satunya.

"Bener,"

"Mungkin, dia udah gak dibolehin kerja di sini lagi kali sama ustadz nya dipesantren." kata sang pelayan.

"Emangnya dia mondok dimana?"

"Ah saya lupa nanya. Tapi, dia kesini selalu sama ustadzahnya dan kebetulan dia itu istri dari pemilik cafe ini." jelas pelayan tersebut.

"Yah, jadi kita udah gak bisa ketemu sama gadis itu lagi deh."

"Yah, gitu deh pokoknya."

Gus Rakha dan Gus Afan yang mendengar itu sekilas, mereka pun berdiri dan menghampiri ketiga pemuda tersebut.

"Maaf, tadi kalian sedang bicarain siapa?" tanya Gus Afan.

"Ohw itu, kita itu sedang bicarain seorang gadis yang pernah magang disini selama tiga hari. Dia itu sering ambil sift malam, katanya sih kalau pagi sampai sore dia sekolah." jelas pelayan itu.

"Kalau boleh tau, siapa nama gadis itu?" tanya Gus Rakha.

"Masalahnya, saya gak tau nama gadis itu. Tapi, kalau nama dari ustadzah yang selalu mengantarkannya saya tau dan kebetulan dia itu istri dari pemilik cafe ini."

Istri Nakal Gus AfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang