Assalamu'alaikum...
Hai, nyampe target yah? Aku bukan sengaja gak up nunggu target, tapi karena wifi dirumah ku itu loading terus jadi gak bisa up. Dan alhamdulillah sekarang aku bisa up dan targetnya bisa nyampe. Maaf juga gak bisa up dua bab, insyaallah satu bab lagi nyusul yaah.Kita langsung ke ceritanya yah!!
WARNING⚠⚠
JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.
KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!
Happy Reading📖!!!
.
.
.
.
."Zaujati, kalau saya sudah jatuh kepada satu lobang. Maka lobang lainnya tidak akan pernah mendapatkan saya karena saya sudah berada di lobang yang lain. Sama halnya dengan hati saya. Kalau hati saya sudah jatuh kepada satu orang maka orang lainpun tidak akan pernah mendapatkan hati saya karena saya sudah milik orang lain itu."
-Muhammad Rafan Athallah-
*****
Hari Jum'at di pesantren Al-Falah. Seperti di hari Jum'at sebelumnya, jikalau hari ini adalah kunjungan orang tua santri atau santri juga ada yang bersih bersih halaman atau asrama mereka masing-masing.
Di pertemuan santri putra, kini Zaki ke datangan kedua orang tuanya.
"Gimana, kerasan gak disini?" tanya Sindi Mama dari Zaki.
"Enggak! Zaki mau pulang Ma, mau sekolah diluar aja. Zaki kangen temen temen Zaki di luar sana."
"Zaki, ini sudah bulat keputusan Eyang. Kamu tahu sendiri kalau Eyang sudah ambil keputusan tidak bisa di ganggu gugat!" terang Hendri Papa dari Zaki.
"Tapi Pa, disini gak enak hafalan terus. Zaki mana pah kaya gituan, yang Zaki paham itu hanya tentang motor."
Hendri menepuk pundak anak satu satunya itu. "Suatu saat kamu akan paham Zak. Hidup itu gak semuanya tentang dunia, kita harus kasih cela untuk akhirat juga. Papa sudah jauh dari pencipta dan Papa gak mau kamu juga seperti Papa yang jauh dari sang Pencipta."
Zaki berdecak. "Kenapa sih Eyang selalu buat Zaki itu, susah."
"Sayang, Eyang itu mau yang terbaik buat cucunya. Jalani dulu, nanti kamu juga terbiasa." sahut Fatimah mengelus pundak putranya.
Zaki adalah putra tunggal mereka berdua. Apapun yang buat Zaki baik dia setuju apa yang Eyang Ratna lakukan. Sedangkan Zaki, laki-laki itu pasrah saja.
****
'Kepada seluruh santri, dimohon untuk berkumpul di aula sekarang juga.'
Sore di pesantren, pengeras suara pengurus berbunyi mengumumkan untuk seluruh santri ke aula.
"Ngapain sih ke aula?" tanya Zaki kepada Eby dan Didi yang saat ini duduk di bawah pohon.
"Gak tau deh, ada pengumuman kali."
"Udah lah, ayo ke aula. Itu anak anak udah ada yang jalan," kata Eby.
Ketiganya pun menyusul santri yang lain menuju aula.
"La, si Devi kemana?" tanya Alifa yang saat ini mereka sudah menuruni tangga.
"Gak tau deh, tadi gue terakhir lihat dia ada di halaman belakang setelah bersih bersih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Gus Afan
General FictionApa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza...