BAB 19

5.5K 440 27
                                    

Assalamu'alaikum gaiss...

Masih bersama dengan Gus Afan dan istri nakalnya nih hehehehe. Kalian jangan bosan-bosan yah sama cerita aku, kalian harus tetap vote dan komen biar aku tetap lanjutin ceritanya dan buat aku semangat teruss.

Gak mau panjang lebar lagi gaiss, kita langsung ke cerita nya aja yah.

WARNING⚠⚠

JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA AKU HANYA MANUSIA BIASA YANG TAK LUPUT DARI SALAH DAN CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.

KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!

Happy Reading 📖

"Devi adalah anugrah terindah yang Allah kasih untuk Afan Ayah. Dia bidadari kedua setelah Ummi, insyaallah cinta Afan akan tetap terus tumbuh disetiap detiknya untuk dia. Tidak akan pernah ada air mata yang ia keluarkan, tidak akan pernah ada kata poligami diantara kita. Cinta Afan untuk Devi, Lillahi ta'la karena Allah."

-Muhammad Rafan Athallah-

.
.
.
.
.

****

"Seperangkat alat sholat."

Degh!

Seketika pasokan udara disekitar dua orang itu terasa sempit, untuk bernafas saja santri yang dikenal nakal itu kesulitan karena degupan jantungnya yang berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Jantung gueee..... Kenapa sih, ketika deket Gus Afan nih jantung selalu aja berdebar. Apa bener, kali yah, kata Gus Afan, gue punya penyakit jantung. Tapi kan gue masih muda, masa punya penyakit jantung. Orang gue sehat sehat aja," gumam Devi membatin, sungguh dia sangat tidak bisa mengontrol degupan jantungnya.
"Mau saya ambilkan oksigen?" tanya Gus Afan.

"Nga-ngapain ambil oksigen?"

"Saya rasa kamu sesak napas, jantung kamu aman?"

Aishh! Rasanya ingin sekali Devi menendang laki-laki didepannya ini. Kalau saja dirinya bukan seorang istri dari seseorang didepanya, sudah jauh sekali laki-laki itu melayang ke laut. Jantung aman katanya? Kalau gadis itu bisa menjerit sekarang, dia pastikan laki-laki itu akan menutup telinganya seketika.

"Aman Gus, insyaallah aman." gadis itu menunjukkan jempolnya tanda dirinya baik baik saja, padahal nyatanya tidak, jantungnya sangat tidak aman!

Gus Afan menggeleng. Dia mengambil sesuatu dari saku jubahnya. Satu benda hitam sedikit tebal, itu dompet miliknya.

"Satu juta cukup untuk satu bulan?" tanya Gus Afan lembut.

"Ha? Apa? Bentar, otak gue nge-lag Gus,"

Gadis itu sedikit ambigu karena pikirannya masih melayang tentang seperangkat alat sholat tadi, sekarang laki-laki itu tiba-tiba menjulurkan uang sebesar satu juta. Apa ini?

"Satu juta cukup buat jajan kamu selama satu bulan?" tanya Gus Afan.

"Kok, dari lo sih Gus?"

Istri Nakal Gus AfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang