Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh.
Kita langsung ke ceritanya aja yah, anak anak Bunaaa!!
WARNING⚠⚠
JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.
KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!
Happy Reading!!!
.
.
.
.
.****
Devi duduk dibawah sembari mengelus lembut kepala Hussein. Sudah lama sekali kucing ini tidak keluar dari kandangnya.
"Apa kabar Sein?" tanya Devi kepada Hussein.
"Gue udah lama yah, gak gendong lo dan ngelus lo kaya gini."
Sedangkan yang diajak bicara duduk anteng diatas pangkuan sang majikan.
"Kemarin, gue kan cerita nih sama lo ya. Soal, pacar gue yang kemarin." Devi mengelus lembut kepala Hussein. "Sekarang kita udah selesai, gue udah bisa sedikit lupain dia."
Devi tersenyum setelah mengucapkan kalimat itu. Benar saja, selama ini dia tengah berusaha mengubah perasaannya terhadap mantan pacarnya itu, yaitu Alip. Dia berusaha sekuat mungkin untuk melupakan cintanya kepada seseorang yang memang bukan menjadi takdirnya.
"Tapi nih Sien. Setelah gue udah berusaha ngelupain Alip, bayang bayang Gus Afan sering banget dateng dalam mimpi gue."
Meoongg
Devi melihat Hussein yang menyahuti ucapannya barusan. "Dih nyahut,"
"Tapi nih yah Sein, menurut lo, Gus Afan itu kaya gimana?" tanya Devi melihat langit sore ini yang begitu cerah didepan teras ndalem.
Devi mengingat beberapa kejadian semenjak dia berada disini. Dimana dia pertama kali mengenal Gus Afan, sering berkomunikasi dengan dia, dan masih banyak lagi.
"Menurut gue dia orangnya itu baik, meskipun ada sedikit ngeselinnya. Tapi dia sering banget romantis kalau sama gue, apa jangan jangan dia?"
Devi menggelengkan kepalanya. "Ah tapi gak mungkin kan Sein, kalau dia suka sama gue? Tapi kalau enggak, masak perasaan gue bertepuk sebelah tangan."
"Tidak ada yang tidak mungkin jika itu sudah terjadi."
Devi menolehkan kepalanya kebelakang dan mendapati Gus Afan tengah berjalan mendekat.
"Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini," ulangnya seraya mendudukkan dirinya disamping Devi.
"Lo nguping pembicaraan gue sama Hussein, ya?"
Gus Afan mengelus lembut kepala Hussein. "Tidak sengaja mendengar."
"Itu sama aja lo nguping,"
"Kalau saya bilang, saya cinta kamu, apa kamu percaya?"
Devi yang fokus melihat Gus Afan tengah mengelus lembut kepala Hussein tiba-tiba terkejut dengan penuturan lelaki didepannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Gus Afan
General FictionApa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza...