BAB 21

7.7K 498 97
                                    

Assalamu'alaikum, haii.
Maaf yah lama update karena ada sedikit kendala. Kemarin aku gak mood banget buat update karena ada yang copas cerita aku di au/pov di tiktok. Jadi, aku gak akan update kalau cerita itu masih gak dihapus. Tapi, karena ceritanya udah dihapus, aku update sekarang. Makasih buat kalian kalian yang udah bantu komenin postingannya yaah. Lupluplup deh sama kalian semua🤗💗.

Kita langsung ke ceritanya yaah!!

WARNING⚠⚠

JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.

KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!

Happy reading📖 guysss!!!
.
.
.
.
.

"Kata Ayah, seorang wanita adalah madrasah pertama untuk anaknya. Tapi ingat, madrasah itu butuh pemimpin yang baik."

-Sridevi Aziza Putri-

"Saya bisa menahan diri untuk tidak menyapamu, tapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak merindukanmu."

-Muhammad Rafan Athallah-

****

Sholat dhuhur di pesantren Al-Falah kini sudah selesai dilaksanakan. Semua santri berhamburan keluar mesjid untuk cepat cepat sampai ke asrama dan pergi ke kamar mandi santri. Kalau tidak seperti itu, maka mereka harus mengantri dan akan menghabiskan banyak waktu.

"Hari ini, pelajaran siapa?" tanya Devi kepada tiga sahabatnya saat ingin menaiki tangga menuju asrama mereka.

"Kayanya Gus Afan," jawab Violeta.

"Di jam berapa?" tanya Devi lagi.

"Awal deh, kayanya." Devi hanya mengangguk pelan.

Sudah dua hari dirinya menghindari pertemuannya dengan Gus Rakha. Kejadian itu masih membekas, entahlah, gadis itu juga bingung kenapa dia harus bersikap seperti ini.

"Dev, gue lihat lihat, dua hari ini kalau ada pelajaran Gus Afan, lo sering bolos." seru Alifa membuat kedua temannya menoleh kearah Devi.

"Gak ada apa apa."

"Ada sesuatu yang gak kita tahu?" tanya Mala kepada gadis itu.

"Gak ada apa apa. Emang gue gak mau ikut pelajaran dia aja."

"Dev, kalau hari ini lo juga mau bolos?" tanya Violeta.

Devi terdiam. Sudah dua hari dia tidak bertatap wajah dengan laki-laki yang sering sekali belari lari dipikirannya. Benar saja, dua hari ini gadis itu selalu memikirkan Gus Afan. Padahal dirinya sendiri lah yang menghindari pertemuan diantara keduanya.

"Udah ah, yuk. Ke kamar mandi cepet, nanti ngantri kelamaan." Devi mengambil alat mandinya lalu baju sekolahnya dan berlalu dari sana meninggalkan mereka bertiga yang masih berdiri diambang pintu.

"Ada yang gak gue tau," batin Mala berbicara.

"Udah lah, yuk susul Devi."

Istri Nakal Gus AfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang