Dengan mengucapkan BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM kita mulai bab pertama di cerita ini!!
Happy reading guys!!!
.
.
.-Dear Wanita-
"Sesungguhnya wanita cantik itu ialah wanita yang menutup auratnya dan menjadikan rasa malu sebagai tamengnya, karena dia paham bahwa tubuhnya bukan untuk bahan tontonan semata"
****
BRAK!
Raport berwarna hitam itu mendarat dengan keras diatas meja tepat didepan gadis yang tengah menundukkan wajahnya, memilin ujung bajunya karena begitu takut melihat amarah seorang pria paruh baya didepannya.
"Apa ini Devi? Raport kamu kebanyakan merahnya?!" tegasnya menatap gadis itu yang masih setia menundukkan wajahnya.
"Ma-maaf, Ayah" cicitnya.
"Kamu itu sudah mau naik ke kelas tiga, kemana kepintaran kamu yang dulu?!" tekannya, beliau meraup wajahnya frustasi mengatasi anak satu satunya itu.
"Ini semua karena pergaulan kamu yang tidak benar itu! Bergaul dengan lawan jenis? Itu dosa Devi, mereka bukan mahram kamu?!"
"Tapi Devi dapat kebahagiaan disana Ayah" bantahnya dengan posisi tetap sama.
"Kebahagiaan apa yang kamu cari? Kebebasan, iya?!"
Gadis yang diketahui bernama Devi, dengan nama lengkap Sridevi Aziza Putri terdiam mendapat penuturan tersebut.
"Kamu ini sudah dewasa Devi, umur kamu bukan 10 tahun lagi yang harus mencari kebebasan diluar sana. Seharusnya kamu lebih mendekatkan diri kamu kepada Allah, yang jelas-jelas sudah menyiapkan kebahagiaan lebih dari apa yang kamu cari diluar sana"
"Maaf" cicitnya lagi.
Fatir, menghela nafas panjang. Dia berjalan dan duduk disamping putri satu satunya itu.
"Ayah merasa gagal mendidik kamu menjadi orang yang lebih baik dan taat kepada Allah, Devi" katanya.
Devi mendongakkan wajahnya menatap wajah tampan Ayahnya. Dia menggelengkan kepalanya. "Enggak Ayah, Ayah gak gagal mendidik Devi. Tapi, Devinya aja yang nakal dan tidak mendengarkan ucapan dan nasehat dari Ayah"
Fatir menoleh dan menatap Devi lamat-lamat. "Lihat, Ayah saja gagal menjaga aurat putri Ayah"
Devi menelisik penampilannya. Jauh 180 derajat perbedaan dari Devi dua tahun yang lalu. Dulu, penampilannya masih dibilang menutup aurat meskipun cara pemakaian kerudungnya tidak sesuai yang ditetapkan. Tetapi, kali ini gadis itu benar-benar merubah penampilannya. Dia sudah tidak lagi memakai pakaian yang tertutup, bahkan dia lebih sering memakai rok pendek selutut yang menurut dia lebih nyaman dan menjadi trend sekarang.
Salma yang baru saja dari dapur membawa teh untuk suaminya, dia ikut duduk bersama putri dan suaminya itu. Dia sudah tau pasti apa yang dibahas oleh mereka, karena selama dia di dapur, sayup-sayup dirinya mendengar percekcokan antara anak dan Ayah.
"Kamu tau Dev? Menutup aurat itu sangat dianjurkan untuk kita kaum muslim. Jika kamu tidak melakukannya, maka kamu akan mendapatkan dosa yang kamu tanggung sendiri. Bahkan dosa itu juga akan mengalir kepada orang tua kamu, orang tua kamu yang bertanggung jawab atas hal itu. Dan jika kamu tetap tidak menutup aurat saat kamu sudah menjadi istri, maka dosanya juga akan mengalir ke suami kamu dan akan mendapatkan azab neraka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Gus Afan
Ficción GeneralApa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza...