Aloow seeng, gak tau mau pembukaan kayak gimana. Bingung tahuu, daripada bingung langsung ke ceritanya aja yah.
WARNING⚠⚠
JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.
KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!
Happy Reading!!!
.
.
.
.
.****
Cuaca yang begitu cerah di hari Jum'at ini. Seluruh santri melakukan bersih bersih diasrama mereka masing-masing, jika ada yang memiliki piket di ndalem dia juga membersihkan disana.
"Obat sakit hati apaan dah?" tanya Alifa kepada Mala yang tengah mengelap jendela.
"Cowo baru mungkin!" celetuk Violeta yang menyapu.
"Nah, itu. Cariin cowo baru gih buat sahabat lo, kasihan dari tadi pagi gak bergerak diatas kasur."
Ya, Devi belum membangunkan dirinya ketika tadi pagi ia hanya memaksakan diri untuk sholat tahajjud dan subuh. Setelah itu, ia kembali menidurkan dirinya diatas kasur karena merasa tubuhnya sangat berat.
"Sahabat lo lagi sakit, bukannya cari solusi buat nyembuhin malah diejek gini." seru Mala berjalan menuju Devi yang membelakangi mereka.
"Lagian, dia gak mau diajak ke UKS."
"Gue, gakpapa. Kalian beliin obat aja, gak usah dibawa ke UKS juga." jawab Devi dengan suara sedikit bergetar.
"Stok obat di kantin habis Dev, tadi gue udah ke sana." seru Violeta.
"Kan gak mungkin kita keluar pesantren buat beliin obat. Terus ditanya buat siapa? Masa gue bilang buat lo, lo aja gak mau keluarga ndalem tau."
Devi membalik tubuhnya berubah menjadi terbaring. "Gue gak mau mereka khawatir Lifa, apalagi Mas Rakha, pasti dia khawatir banget sama gue."
Mala meletakkan satu tangannya diatas dahi Devi. "Tapi suhu tubuh lo panas banget Dev,"
"Gue istirahat aja, nanti juga mendingan sendiri."
Ketiganya menghela napas pasrah. "Ya udah, lo istirahat aja biar kita yang bersih bersih asrama."
Devi kembali meringkuk tubuhnya dengan menutupinya dengan selimut.
"Eh ya ampun, gue lupa kalau hari ini para santri putri bersih bersih aula dan mesjid." ujar Violeta tiba-tiba.
"Iya lagi, udah yuk. Ini udah selesaikan?" tanya Alifa.
"Udah, udah bersih." jawab Mala lalu menoleh kearah Devi yang masih berbaring. "Gak bisa ikut?"
Devi menggeleng. "Kepala gue berat banget La, izinin gue yah. Tapi jangan sampai Gus Rakha tau,"
"Iyaa. Ya udah, lo istirahat disini. Nanti habis bersih bersih, gue beliin lo obat di warung depan, siapa tau ada." balas Mala mendapat senyuman manis dari Devi.
"Baik banget deh. Gue setuju kalau kakak gue sama lo,"
Mala yang mendengar itu tiba-tiba pipinya menjadi merah. Dia menahan senyum yang ingin keluar dari bibir manisnya.
"Eh, pipinya kaya kepiting rebus." goda Violeta membuat pipi Mala menjadi jadi.
"Cieee, salting nih yee." goda Alifa juga menyenggol bahu Mala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Gus Afan
General FictionApa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza...