Assalamu'alaikum gengs kembali lagi dengan INGA. Maaf banget yaah lama update karena aku baru sembuh dari sakit, kemarin aku sakit mirip banget seperti yang di part ini hehehe, ga tau juga kenapa bisa mirip. Kita langsung aja ke ceritanya yah, gak mau basa basi panjang.
WARNING⚠⚠
JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.
KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!
Happy reading guys!!
.
.
."Jangan berharap sama manusia, berharap itu sama sang Pencipta. Allah bisa membolak-balikan hati manusia, maka jangan berharap lebih kepada manusia"
-Sridevi Aziza Putri-
"Resiko suka sama seseorang yang paham agama itu, yang harus dirayu terlebih dulu penciptanya setelah itu baru ciptaannya"
-Sridevi Aziza Putri-
****
"Lo nyolong mangga?!"
Devi menutup kedua telinganya saat dirinya selesai menceritakan kejadian tadi sore kepada tiga sahabatnya. Dan benar saja, suara teriakan itu mampu membuat telinganya berdengung seketika.
"Lo bertiga bisa gak sih, gak usah teriak teriak! Lo mau kamar sebelah denger kalau kita belum tidur,"
"Jadi beneran, kalau lo itu nyuri mangga?" tanya Alifa.
"Enggak, gue ambil aja." jawab Devi enteng.
"Itu sama aja nyuri Dev, lo kan gak izin. Itu mangga milik pesantren, lo cuma santri disini." ujar Violeta.
"Iyaa iyaa, gue cuma santri." Devi berdiri dari duduknya.
"Mau kemana lo?" tanya Mala.
"Kamar mandi," Devi pun berlalu dari sana.
Gadis itu berjalan menyelusuri koridor asrama. Dengan tenang dia berjalan dan bernyanyi.
"Gak akan ada setan jubah putih lagi kan? Orang ini asrama santriwati," gumamnya lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Tak jauh dari sana, ustazah Marina yang dari awal memang berada disana menunggu Devi kini tersenyum miring.
"Kali ini, kamu kena Devi," tuturnya memegang tali yang menyatuh dengan satu ember besar diatas kamar mandi yang Devi tempati.
"Satu ...."
"Dua ...."
"Tiga ...."
Brak!
Byuur!
"Aaa baju guee!" satu ember penuh jatuh tepat diatas Devi membuat baju gadis itu basah sekujur tubuh.
"Tepat sasaran!"
"Ustazah," panggil seseorang dari arah belakang ustazah Marina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Gus Afan
General FictionApa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza...