BAB 05

9.6K 562 60
                                    

Assalamu'alaikum, haaii. Masih kembali lagi dengan aku, ais. Gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu yah.

Kita langsung ke ceritanya!

WARNING⚠⚠

JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.

KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!

Happy reading guyss!!!
.
.
.

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya."

-Muhammad Rafan Athallah-

****

Matahari kini sudah naik menerangi bumi. Semua santri kembali ke asrama masing-masing setelah melaksanakan sholat shubuh dan beberapa kegiatan lainnya di masjid.

Ke empat santriwati itu, kini sudah berjalan kearah asramanya.

"Tadi lo, berani banget teriakin Gus Rakha," kata Alifa kepada Devi yang berada didepannya bersama Mala.

"Gue capek, ya kali gue berdiri dengan posisi kaya gitu sampai sekarang. Bisa mati berdiri gue," sahut Devi enteng.

"Lagian lo kenapa sih, kok bisa terlambat?" tanya Mala menoleh kearah Devi.

"Tadi gue salah masuk kamar mandi," Ketiganya melihat satu sama lain.

"Gue masuk ke kamar mandi pengurus pesantren. Sialnya disana ada setan berjubah putih!" lanjutnya.

"Setan kan emang berjubah putih," celetuk Violeta.

"Iya, tapi kakinya napak." sahutnya.

"Orang dong, kalau napak," timpal Alifa.

"Siapa emangnya?" tanya Mala kepada Devi.

"Gus--Gus siapa yah, tadi," Devi meletakkan satu jarinya di dagu seperti berpikir, sedangkan ketiga temannya menunggu kelanjutan dari Devi, "Ah iya, Gus Afan."

"APA? GUS AFAAN?!" ketiga gadis itu berteriak dan membuat Devi menutup telinganya, ada juga beberapa santri yang berada di sekitar mereka menatap heran karena mereka menyebut nama Gus Afan.

"Lo bertiga kenapa sih? Sakit nih telinga gue, karena teriakan lo pada." ujar Devi mengusap kedua telinganya.

"Lo beneran ketemu sama Gus Afan?" tanya Alifa ingin memastikan.

"Iya, kata Marina sih dia Gus Afan."

"Berarti Gus Afan udah balik dong," timpal Violeta.

"Balik darimana emangnya?" tanya Devi ingin tahu.

"Beliau itu pulang ke pesantren milik Abinya selama tiga hari, yah mungkin sekarang beliau sudah balik." jawab Mala dan Devi hanya mengangguk menanggapi.

"Lo harus hati-hati sama Gus Afan. Beliau itu galak, tegas dan suka menghukum santri yang melanggar aturan. Hukumannya pun gak segan segan, bisa halafan dua jus atau di siram air dingin didepan semua santri. Dia juga di bilang Gus kejam jika memberi hukuman, sama halnya dengan Gus Rakha." jelas Alifa memberitahu.

Istri Nakal Gus AfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang