BAB 29

6.1K 464 88
                                    

Hallo, istrinya Gus Afan update lagi niihh.

Gas lah, langsung ke cerita nya aja!!!

WARNING⚠⚠

JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.

KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!

Happy Reading sayaangg!!!
.
.
.
.
.

"Sahabat bukanlah tentang siapa yang telah lama kamu kenal, tapi tentang siapa yang menghampiri hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu dalam situasi dan kondisi seburuk apa pun."

-INGA-

****

Silauan cahaya dari barat menerobos paksa netra gadis cantik melalui jendela yang dibuka gorden nya. Perlahan mata itu dibuka olehnya karena silauan cahaya tersebut mengusik tidurnya. Dia melihat sekeliling dan setelah itu melihat kearah jarum jam yang menunjukkan pukul tiga sore.

"Astaga, gue telat sholat dhuhur sama sholat ashar!" pekik gadis itu dan langsung menyingkap selimutnya.

Gadis itu berlari menuju kamar mandi, namun tanpa sengaja dia melihat pantulan cermin wajahnya didepan sana. Seketika dia menatap wajah tersebut.

"Gara gara nangis kelamaan dan ketiduran, gue jadi telat sholat dhuhur sama ashar."

Devi menatap wajah itu, mata yang sembam karena begitu lama menangisi kejadian tadi pagi hingga gadis itu terlalu capek dan akhirnya ketiduran.

"Kejadian tadi itu, mimpi yah?" monolognya.

Tetapi faktanya tidak, kejadian tadi bukanlah mimpi melaikan nyata terjadi.

"Ayah, maafkan putri mu yang udah melanggar larangan Ayah." gumamnya mengusap sisa air matanya dipipi.

"Udahlah, pusing kepala gue mikirnya. Mending gue wudhu terus sholat,"

****

Selesai sholat, Devi keluar kamar berniat untuk kembali ke asrama lagi. Namun, langkah nya terhenti di undakan tangga pertama saat melihat dua orang yang sangat ia kenali berada di bawah.

"Ayah, Bunda." lirihnya.

Tamat sudah riwayatnya, sudah pasti Gus Rakha memberitahu Fatir dan Salma atas kejadian tadi pagi. Mungkin Gus Rakha tidak akan menghukumnya, namun Fatir, pria itu tidak akan segan segan akan menghukum anaknya jika membuat kesalahan yang fatal.

Devi meneruskan langkahnya menurunkan tangga tersebut dan mendekat ke arah Fatir dan Salma lalu menyalami kedua tangan orang tuanya.

"Bunda sama Ayah, kapan sampainya? Kok tumben gak ngabarin Devi,"

Tidak ada sahutan dari yang bersangkutan. Devi menelan ludahnya susah payah, dia menatap satu persatu yang ada disana.

"Ini, kenapa serius banget wajahnya? Slow aja, gak usah kaku kaku gitu."

Devi berusaha mencairkan susana panas ini, namun nihil.

Istri Nakal Gus AfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang