SIAPA YANG PENASARAN SAMA CERITA SELANJUTNYA? (semoga ada sih, hiks)
____________________________________
HAPPY READING
____________________________________Setelah selesai bersiap-siap, Bianca memandang dirinya di cermin dengan perasaan campur aduk. Cahaya matahari menyelinap melalui tirai yang saat itu ditarik oleh Marie, pelayan setianya. “Yang Mulia Ratu sangat cantik,” puji Marie dengan senyum lebar, diikuti oleh anggukan pelayan lainnya.
Bianca geli mendengarnya. Pujian itu bukan untuknya, melainkan untuk Elara, ratu sejati yang tubuhnya kini dihuni oleh jiwa Bianca. “Aku harus terbiasa dengan ini,” batinnya. “Dan harus lebih waspada dengan semua orang di sini. Jika suami-suami Elara saja seperti itu, siapa tahu jika yang lain juga sama?”
“Yang Mulia Ratu ingin ke mana sekarang?” tanya Marie dengan nada khawatir. “Ingat ya, Yang Mulia Ratu tidak boleh bekerja sekarang. Kata tabib, Yang Mulia harus fokus pada pemulihan.”
Bianca mengangguk. Dia juga tidak ingin langsung terjun ke tugas-tugas kerajaan. Bagaimanapun, pengetahuan yang dia miliki sebagai karyawan biasa sangat berbeda dengan seorang ratu. “Aku akan ke perpustakaan. Bawa juga beberapa camilan,” ujarnya sambil melangkah keluar dari kamar.
“Baik, Yang Mulia,” jawab mereka serentak.
Langkah Bianca terhenti di ambang pintu, membuat para pelayan saling pandang kebingungan. “Ada apa, Yang Mulia?” tanya Marie.
“Antarkan aku ke perpustakaan, Marie,” ujar Bianca tegas. Dia hanya percaya pada Marie, satu-satunya orang yang mengetahui bahwa Bianca mengalami hilang ingatan.
“Baik, Yang Mulia,” angguk Marie sambil mengikuti Bianca.
Meskipun Bianca percaya pada Marie, rasa was-was masih menggelayuti hatinya. “Yang Mulia, bukankah kita harus membawa beberapa pelayan dan kesatria juga?” tanya Marie dari belakang.
“Tidak perlu, aku hanya ke perpustakaan,” jawab Bianca singkat.
“Tapi, Yang Mulia adalah ratu di sini. Yang Mulia harus menunjukkan kedudukan yang Mulia,” desak Marie lagi.
“Hanya sekarang saja, tidak perlu berlebihan. Nanti mereka akan tahu kalau aku hilang ingatan,” balas Bianca dengan nada tegas yang membuat Marie terdiam.
Marie merasakan aura yang berbeda dari ratunya itu. Marie tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi dia merasa yakin bahwa sesuatu yang besar telah terjadi. "Sebenarnya, mengapa yang mulia ratu pergi ketika di malam pertama itu? Apakah ia terlalu takut akan terkaman para suaminya?"
Bianca menyusuri lorong-lorong istana yang megah, setiap sudutnya dijaga oleh kesatria dan dipenuhi pelayan yang membungkuk memberi hormat. Bianca hanya mengangguk anggun, berusaha tampil layaknya seorang ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond The Final Chapter [END]
FantasyKarena kecelakaan ditabrak kereta, Bianca terbangun di ruangan asing dengan tubuh seorang wanita yang mendapatkan peran tokoh utama di dunia novel. "G-gue jadi tokoh utama yang punya 5 suami?!" Bianca, kini bereinkarnasi menjadi putri mahkota yang...