Chp. 06 : Kota

844 59 0
                                    

yaelah, udah chp. 6 aja nihh
bukannya apa, author nya kesenangan jadinya

 6 aja nihhbukannya apa, author nya kesenangan jadinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________

HAPPY READING
____________________________________


Bianca dan Alaric berjalan menyusuri jalan rahasia yang lembap dan gelap di bawah tanah. Dinding-dindingnya terbuat dari batu dingin, dan hanya diterangi oleh cahaya lilin yang bergetar, menciptakan bayangan bergerak yang seolah menyimpan rahasia.

Alaric tersenyum sambil mengingat kenangan masa kecil. "Aku ingat betul saat kita bersama membangun jalan ini, dibantu oleh mendiang yang mulia raja terdahulu. Dulu, yang mulia ratu selalu berharap bisa keluar dengan cepat tanpa ada yang mengawasi," ujarnya, matanya berbinar dengan nostalgia.

"Rasanya seperti kembali ke masa itu, ya?" Bianca menjawab, suaranya lembut namun penuh semangat.

Ketika mereka sampai di bagian terakhir perjalanan, Alaric menunjuk ke tangga di depan mereka. "Ini dia. Begitu kita naik, kita akan keluar ke dunia yang lain,"katanya sambil membuka pintu kayu di atas mereka.

Bianca melihat ke atas dan memperhatikan langit-langit ruangan yang terbuat dari kayu, seolah melindungi mereka dari dunia luar. Alaric melangkah lebih dulu dan mengulurkan tangannya, membantu Bianca keluar. "Hati-hati, ini mungkin agak sempit."

Begitu mereka melangkah keluar, Bianca tertegun. Mereka berdiri di sebuah ruangan kecil yang mirip rumah. Ia mengingat dengan jelas tentang ruangan ini yang dijelaskan dalam novel. Ternyata masih ada, meskipun novel telah tamat.

Mereka membuka pintu yang menghubungkan mereka ke luar rumah, dan seketika, sinar matahari yang cerah menyilaukan mata mereka. Bianca dan Alaric menutup mata sejenak, membiarkan diri mereka menyesuaikan dengan cahaya. Setelah beberapa detik, mereka membuka mata, dan keajaiban terlihat di depan mereka.

Bianca menatap takjub, wajahnya bersinar dengan kebahagiaan. Kini, mereka ada diatas bukit, meskipun tidak terlalu tinggi, tapi dapat terlihat pemandangan kota yang ramai, penuh dengan orang-orang yang berlalu lalang, seolah dunia ini penuh dengan kehidupan dan cerita.

"Masih sangat indah, ya?" Alaric bertanya, senyum hangat menghiasi wajahnya.

"Kamu benar," Bianca menjawab, memandang keindahan yang luar biasa.

Alaric menatap Bianca, melihat semangatnya. "Kita akan melakukan banyak hal di sini, yang mulia ratu. Ini baru permulaan."

Bianca dan Alaric berjalan menuju kota itu. Begitu sampai, mereka dapat melihat dengan sangat jelas jika kota itu hidup dengan warna-warni kehidupan, orang-orang berinteraksi dengan tawa gembira, anak-anak bermain dengan riang, dan bangunan megah menjulang di setiap sudut jalan. Bau harum makanan dari para pedagang mengisi udara, menggoda selera.

Beyond The Final Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang