Chp. 13 : Gadis Asing

656 54 2
                                    

gak expect, ada yang baca 😭🫵
makasiii ya wehhh, author jadi kesenangan 😍


____________________________________

HAPPY READING
____________________________________

"Yang mulia Adrian membawa seorang gadis!" katanya dengan satu tarikan napas, suaranya bergetar penuh kekhawatiran.

"APA?!" Bianca terperanjat, tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia segera berbalik dan menggali menuju ruang utama, langkahnya cepat dan penuh determinasi.

Edmund mengikuti di belakangnya, wajahnya menunjukkan kebingungan dan kekhawatiran yang mendalam. Mereka melewati lorong-lorong istana yang megah, di mana pelayan-pelayan berhenti sejenak, memberikan salam dengan ekspresi bingung. Namun, Bianca tidak menghiraukan mereka. Fokusnya hanya pada satu hal: menemukan Adrian dan mencari tahu apa yang terjadi.

Ketika tiba di ruang utama, Bianca terhenti di ambang pintu. Matanya langsung menangkap sosok Adrian yang berdiri dengan seorang gadis muda di sampingnya. Gadis itu tampak ketakutan, menggenggam erat lengan Adrian dengan kedua tangan yang gemetar. Momen ini seolah membekukan waktu, dan Bianca merasa seolah dunia berputar cepat di sekelilingnya.

"Adrian, apa yang kau lakukan?" tanya Bianca dengan nada tegas.

Adrian dengan lembut melepaskan genggaman wanita di sampingnya. Ia berjalan menghampiri Bianca dengan langkah tenang namun penuh kewaspadaan. "Istriku, kau tidak perlu khawatir. Aku hanya membawanya karena dia tertabrak oleh kereta kuda yang aku tumpangi."

"Marie, bawa dia keluar dan obati dia." Ujar Bianca tanpa menoleh, tatapannya tetap tertuju pada Adrian. Suaranya dingin namun penuh perintah.

"Baik, Yang Mulia Ratu," jawab Marie patuh, segera bergerak untuk membawa gadis itu. Edmund mengikuti di belakang Marie, memberikan ruang bagi pasangan suami istri tersebut.

Begitu melihat kepergian mereka, tatapan lembut dan hangat yang biasanya ada pada wajah Adrian kini sudah menghilang. Hanya ada tatapan tajam dan dingin. "Baguslah kau memerintahkan mereka pergi. Aku muak membuat drama denganmu," ucap Adrian dengan nada yang keras dan penuh kebencian. Ia duduk di kursi, menatap Bianca dengan mata yang penuh ketidakpedulian.

"Siapa dia?" Tanya Bianca, mencoba menjaga nada suaranya tetap tenang. Pertanyaannya seolah membuka kotak pandora yang penuh dengan kebingungan.

Adrian mendengus sinis, "Mengapa? Apa kau cemburu?" tanyanya dengan nada mengejek.

"Namun, mengapa kau memperlakukannya dengan begitu hati-hati, Adrian?" Tanya Bianca mendekati Adrian, jarak mereka kini hanya beberapa senti. Dia bisa merasakan hawa dingin dari tubuh Adrian, yang membuat suasana semakin tegang.

Beyond The Final Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang