Chp. 20: Dimulainya Festival

550 43 1
                                    

ada yang pernah ngalamin kek mati rasa gak?
kek hidupnya gitu-gitu aja, gak ada yang spesial, apalagi gak ngerti sama perasaan sendiri. gatau apa yang dirasain, kek semuanya keliatan biasa aja.
itu masih wajar kan?

____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________

HAPPY READING
____________________________________

Keesokan harinya, festival "Perburuan Agung Eldoria" dimulai. Acara ini adalah salah satu tradisi paling dihormati di kerajaan, di mana para tamu dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk bangsawan dan rakyat, berkumpul untuk merayakan pencapaian kerajaan dan menikmati kebersamaan dalam suasana yang penuh keceriaan. Ratu terdahulu, yang telah memainkan peran penting dalam membentuk tradisi ini, hadir untuk menyaksikan dan merayakannya.

Sebelum acara perburuan dimulai, suasana semakin semarak dengan tradisi lama yang melibatkan penyematan sapu tangan. Para wanita dari berbagai kalangan dengan penuh cinta dan kehormatan menyematkan sapu tangan ke tangan atau pedang orang-orang yang mereka sayangi. Ini adalah simbol dukungan dan ikatan emosional yang mendalam.

Di tengah kerumunan, perhatian tertuju pada Vivienne, yang dengan keberanian menyematkan sapu tangan kepada Adrian. Tindakan ini mengejutkan banyak orang, mengundang bisik-bisik penuh keheranan di antara para tamu.

"Apa yang sedang dilakukan budak itu?" terdengar bisikan penuh ketidakpercayaan dari beberapa tamu.

Elizabeth, yang menyaksikan kejadian ini dengan kemarahan yang jelas terlihat di wajahnya, berusaha untuk melangkah maju dan menegur Vivienne. Namun, Bianca dengan cepat memotong langkah ibunya dan menyuruhnya tenang. "Biarkan saja, Ibunda," kata Bianca dengan nada lembut namun penuh keyakinan. "Acara ini adalah tentang merayakan ikatan dan cinta. Biarkan semua berjalan dengan damai."

"Aku juga harus menenangkan situasi. Aku tidak percaya, Vivienne nekat seperti itu. Apakah aku terlalu membiarkannya?" Ujar Bianca dalam hati memerhatikan gerak-gerik Vivienne.

Bianca melangkah ke depan dengan penuh ketenangan, memulai ritualnya dengan menyematkan sapu tangan kepada masing-masing suaminya, termasuk Cedric, adiknya. Dengan sebuah senyuman yang penuh karisma, dia berdiri di depan kerumunan dan berbicara dengan suara yang tegas namun lembut.

"Rakyat Eldoria yang terhormat," Bianca memulai, suaranya membawa kehangatan dan ketenangan. "Hari ini kita berkumpul untuk merayakan kebersamaan dan cinta. Tradisi menyematkan sapu tangan ini adalah simbol kasih sayang dan dukungan kita kepada orang-orang yang kita cintai. Kita semua di sini, baik bangsawan maupun rakyat, adalah satu keluarga besar. Jadi, tidak ada salahnya menyematkan sapu tangan ini kepada seseorang yang kita sayangi. Mari kita rayakan hari ini dengan penuh cinta dan kebersamaan."

Kata-kata Bianca menggema di seluruh area, dan para rakyat serta bangsawan merespons dengan tepuk tangan dan sorakan yang menggembirakan. Mereka meresapi pesan Bianca yang menekankan nilai-nilai persatuan dan cinta dalam masyarakat mereka. Para suami Bianca saling bertukar pandang dengan kekaguman, meskipun mereka berusaha untuk tidak menunjukkannya.

Beyond The Final Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang