ada yang tau, idol nya dari grup apa? 🤫
____________________________________
HAPPY READING
____________________________________Bianca menatap pria itu dengan penuh empati. "Aku mengerti, dan aku tidak meminta kalian untuk percaya padaku tanpa bukti. Izinkan aku menunjukkan bukti tersebut. Kalian bisa memilih perwakilan dari kalian untuk datang ke istana dan melihat sendiri apa yang telah kami lakukan dan rencana kami ke depan."
Pelan-pelan, kemarahan massa mulai mereda. Beberapa dari mereka mulai berbicara di antara mereka sendiri, mempertimbangkan apa yang dikatakan Bianca. "Mungkin kita harus memberi mereka kesempatan," kata seorang wanita muda di kerumunan. "Mereka mau mendengarkan kita."
Nathaniel dan Marcus tetap waspada di samping Bianca, sementara Alaric dan Leonard bergerak di antara kerumunan, membantu menenangkan orang-orang dengan kata-kata yang menyejukkan.
"Aku bersumpah atas nama takhta ini, kita akan bekerja bersama untuk membuat kerajaan ini lebih baik untuk semua orang," lanjut Bianca, suaranya tegas namun penuh dengan kasih sayang. "Beri aku kesempatan untuk menunjukkan bahwa aku benar-benar peduli pada kalian semua."
Seorang pemuda di depan kerumunan berteriak, "Baiklah, kita akan memberikanmu kesempatan! Tapi jangan buat kami menyesal!"
Kerumunan mulai mundur dari gerbang istana, suasana yang tadinya penuh dengan kekacauan mulai berubah menjadi lebih tenang dan terkendali. Para kesatria menurunkan senjata mereka, tetapi tetap berjaga-jaga.
Setelah situasi mereda, Bianca, Edmund, Alaric, Nathaniel, dan Marcus menuju penjara bawah tanah. Di sana, mereka menemukan Adrian, Leonard, dan Kaelan menjaga beberapa pria yang terikat. Wajah para pria itu penuh dengan rasa takut dan kebencian.
Bianca mendekati salah satu dari mereka, tatapannya tajam. "Siapa yang memerintahkan kalian untuk memberontak?" tanyanya dengan suara dingin.
Pria itu tetap diam, menolak bicara. Bianca menoleh kepada Kaelan. "Bawa mereka satu per satu ke ruang interogasi. Kita perlu tahu siapa dalang di balik ini."
Di ruang interogasi, Bianca menggunakan pendekatan campuran antara intimidasi dan janji perlindungan. "Kami tahu kalian hanya pion dalam permainan ini," kata Bianca lembut namun tegas. "Beri tahu siapa yang menghasut kalian, dan kalian akan diperlakukan dengan adil. Tapi jika kalian tetap bungkam, hukuman berat menanti."
Setelah beberapa saat, salah satu pria mulai berbicara. "Kami tidak tahu," katanya gemetar. "Seseorang yang memakai jubah, membayar kami dengan bayaran besar untuk membuat keributan dan memprovokasi masyarakat."
"Siapa orang itu?" desak Bianca.
Pria itu menunduk, takut. "Maaf yang mulia ratu, saya tidak tahu," katanya akhirnya. "Tapi, terdengar dari suaranya itu laki-laki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond The Final Chapter [END]
FantasíaKarena kecelakaan ditabrak kereta, Bianca terbangun di ruangan asing dengan tubuh seorang wanita yang mendapatkan peran tokoh utama di dunia novel. "G-gue jadi tokoh utama yang punya 5 suami?!" Bianca, kini bereinkarnasi menjadi putri mahkota yang...