Chp. 09: Mengerjakan Pekerjaan

790 55 0
                                    

makin kesini, makin banyak tokohnya yaa 😭
pada bingung gak? 😭

makin kesini, makin banyak tokohnya yaa 😭pada bingung gak? 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________

HAPPY READING
____________________________________

"Dengan senang hati, Yang Mulia. Saya senang bisa membantu," jawab Edmund dengan senyum tulus, menunjukkan rasa hormat dan dedikasinya.

Setelah itu, mereka mulai mengerjakan tugas masing-masing. Bianca duduk di kursinya yang empuk, memeriksa dokumen-dokumen yang perlu ditandatangani dan dipelajari. Cahaya matahari sore menyinari ruang kerjanya, membuat suasana ruangan terasa hangat dan nyaman. Beberapa tugas terasa familiar baginya, mirip dengan pekerjaan di kantornya dulu. Namun, ada juga beberapa hal yang benar-benar asing dan membingungkan, membuat alisnya berkerut saat mencoba memahami.

Di dalam ruangan itu, hanya terdengar suara kertas yang dibolak-balik dan pena yang menari di atas kertas. Bianca dan Edmund fokus dengan tugas mereka masing-masing. Bianca merasa sudah mentok ketika ia menemukan beberapa dokumen yang benar-benar tidak dipahaminya. Ia menghela napas panjang, kepalanya sedikit tertunduk, sebelum memutuskan untuk meminta bantuan Edmund.

"Edmund, bisakah kamu membantu menjelaskan dokumen ini? Aku sedikit kesulitan memahaminya," kata Bianca sambil mengangkat salah satu kertas yang penuh dengan istilah-istilah hukum yang rumit.

Edmund segera bangkit dari kursinya dan mendekati meja Bianca. Ia mengambil kertas itu dan membacanya dengan seksama, alisnya berkerut saat ia memeriksa detailnya. "Tentu, Yang Mulia. Ini adalah perjanjian kerjasama dengan kerajaan tetangga. Pada dasarnya, dokumen ini mengatur tentang pembagian keuntungan dari proyek pembangunan jalan baru yang melintasi wilayah perbatasan kita."

Bianca memperhatikan Edmund dengan seksama saat pria itu menjelaskan isi dokumen tersebut. Cara Edmund berbicara dengan tenang dan jelas membuat Bianca merasa lebih mudah memahami informasi yang disampaikan. Mereka berdiri berdekatan, dan saat Edmund mengulurkan tangan untuk menunjukkan bagian-bagian penting dari dokumen itu, tangan mereka hampir bersentuhan. Edmund bisa merasakan kehangatan dari tubuh Bianca, dan sesaat ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat.

"J-jadi, pada bagian ini, kita perlu memastikan bahwa kita mendapatkan bagian yang adil dari pendapatan yang dihasilkan," kata Edmund sambil menunjuk paragraf tertentu di kertas tersebut dengan pipinya bersemu merah.

Bianca mengangguk dan matanya bertemu dengan mata Edmund. Sesaat, waktu terasa berhenti. Bianca merasa canggung dan cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain, mencoba melarikan diri dari situasi canggung.

"Terima kasih, Edmund. Penjelasanmu sangat membantu," ucap Bianca dengan canggung.

Edmund tersenyum kecil, ia segera kembali duduk di kursinya dengan sedikit kikuk. "Senang bisa membantu, Yang Mulia," balasnya dengan suara pelan, matanya melirik ke arah Bianca sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.

Beyond The Final Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang