Episode 28 (Flash back ll)

52 31 12
                                    

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW, KRITIK DAN SARANNYA🔥
Typo, koreksi📌

●○●○●○

Selama dua tahun, Nara hanya mengagumi cowok pemilik mata hitam menenangkan itu dalam diam. Selama itu juga, setiap jam pelajaran dia selalu beralasan izin ke kamar mandi dan sengaja melewati kelas Razka hanya untuk melihat cowok itu.

Di sekolah, Nara jarang berinteraksi dengan teman-temannya, bahkan juga dengan Dhara, hal itu di karenakan mereka berbeda kelas, dia di kelas A sedangkan Dhara di kelas B, sekelas dengan Razka. Selain karena beda ruang kelas, sebelumnya mereka juga sepakat untuk tidak terlalu dekat di sekolah, karena Dhara dan Nara ingin mereka bisa memiliki banyak teman, tetapi saat di rumah mereka masih bisa bermain bersama.

Tetapi sepertinya, hal itu hanya berlaku untuk Dhara, buktinya hanya dalam beberapa hari gadis itu sudah memiliki banyak teman, sedangkan Nara hanya memiliki satu teman yang benar-benar menerimanya yaitu Aily teman sebangkunya, gadis bertubuh ramping dan tinggi. Menurut Nara, Aily orangnya cukup asik, meski sedikit menyebalkan karena dia sering usil padanya, tetapi tingkat humornya sefrekuensi dengan Nara.

Di kelas Nara, ada sekelompok cewek yang ditakuti oleh anak-anak lain, bisa disebut geng yang di ketuai oleh Madiya. Geng yang berisi lima cewek itu sangat terkenal di sekolah, karena mereka berteman dengan kakak kelas yang juga terkenal di sekolah. Selain itu mereka juga dekat dengan para murid cowok, sehingga hal itu semakin membuat mereka ditakuti oleh murid-murid lain.

Suatu hari, entah mengapa tiba-tiba tersebar rumor bahwa Nara menyukai murid laki-laki bernama Andri, murid yang dikenal tampan seangkatannya. Karena rumor itu, Nara jadi dibully oleh Madiya dan teman-temannya. Bukan Jenis bully fisik yang sampai membuatnya sekarat, tetapi bully verbal yang membuat mentalnya terganggu.

ʕ •ᴥ•ʔ

Suatu ketika, dia sedang asik bercanda dengan Aily di bangkunya, tiba-tiba datang segerombol cewek berseragam lumayan ketat dan diiringi cowok-cowok. Iya, dia adalah Madiya dan teman-temannya.

Mereka berhenti di dekat meja Nara. Para cowok itu duduk di atas meja dan sebagian berdiri. Madiya berjalan satu langkah lebih maju.

Nara yang sedang asik becanda dengan Aily tidak sadar bahwa kini sedang dikelilingi oleh Madiya dan teman-temannya. Keasikan mereka berhenti saat mendengar suara tidak mengenakkan dari mulut seseorang.

Ketika mereka mengangkat kepala, Nara dan Aily dikejutkan oleh banyak pandangan mata yang melihat mereka. Nara menatap takut-takut pada gadis yang berada di tengah gerombolan orang-orang itu.

Suara bernada tinggi yang sedang menghina dirinya terdengar jelas di telinganya. Dalam diam, Nara bingung dengan situasi ini, otaknya tidak bisa mencerna semuanya. Mengapa cewek itu menghinanya? Apa salahnya? Perasaan dia tidak memilki masalah apapun dengan cewek itu.

Tetapi semakin lama hinaan itu semakin parah. Madiya mengatakan bahwa Nara sangat tidak tau diri sebab berani menyukai Andri yang tampan, bahkan dia menggambarkan Andri sebagai pangeran dan Nara budaknya. Tidak hanya itu, para cowok juga ikut menghina fisik Nara, salah satunya Andri. Mereka menganggap Nara bagai bangkai yang menjijikkan.

Mendengar itu, Nara semakin dibuat bingung. Dia kan menyukai Razka, bukan Andri. Siapa yang menyebarkan rumor itu dan dari mana asal rumor yang di luar prediksi BMKG itu? Jujur, Nara begitu sakit hati dengan hinaan yang dilontarkan mereka semua padanya, ingin marah, tapi dia tidak punya keberanian.

Entah dari mana munculnya rumor itu, Nara tidak peduli karena setelah adanya rumor itu kehidupan sekolahnya menjadi suram. Setiap hari, Madiya dan teman-temannya selalu  semena-mena dengan Nara, selalu menghina dan merendahkan Nara, bahkan Andri yang menjadi sumber kesialan Nara pun, kadang juga ikut melontarkan kalimat menjijikkan untuknya. Tidak cuma Andri, tapi hampir semua laki-laki ikut menghinanya.

Detik dan DetaknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang