JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW, KRITIK DAN SARANNYA🔥
Typo, koreksi📌●○●○●○
Sesampainya di kelas, Nara langsung bergegas menuju bangkunya. Suasana kelas tampak ricuh sebab para murid saling berbicara dan bercanda satu sama lain, terutama di bangku paling pojok, tempat Razka dan gengnya duduk.
"Lo kemaren habis ngapain anak orang, Ka?" Bagas melontarkan pertanyaan pada Razka yang membuat semua teman-temannya penasaran.
Sedangkan Razka yang sedang duduk dengan satu kaki diangkat layaknya bapak-bapak di warung hanya tersenyum santai.
"Cuma main-main doang," ucapnya santai sambil mengupas kulit kuaci lalu memakannya.
"Lain kali, kalau cari mangsa itu yang waras dikit kek," kesal Bagas. Cowok itu mengambil satu kuaci yang dikupas Davin, lalu mengunyahnya. Sedangkan Davin hanya mengehela napas melihat kelakuan Bagas.
Razka menaikkan alisnya penasaran, bahkan teman-temannya juga menatap Bagas dengan ekspresi meminta penjelasan.
"Tadi di jalan, gue dicegat cewek dandanannya sih lumayan, tapi suaranya udah kayak panci dibanting, suer, kuping rasanya sampai mau jebol."
Bagas bercerita dengan nada menggebu-gebu, masalahnya dia benar-benar kesal dengan cewek jadi-jadian tadi.
"Terus tuh cewek ngomong apa, Gas?" tanya Davin kepo.
"Dia nyuruh gue buat ngasih tau Razka." Dia mengubah arah pandangnya yang semula menatap Davin, kini berubah menatap Razka.
"Dia minta ke gue, buat nyuruh lo buka nomornya yang lo blokir, kalau lo gak mau buka, tuh cewek bakalan dateng ke sekolah ini dan bakal nemuin lo secara langsung," jelas Bagas.
"Males banget, mending gue tidur."
"Serah lo deh," pasrah Bagas.
Sementara Reizo yang duduk di samping Ferdian, tiba-tiba menepuk pundak Ferdian dengan sedikit keras.
"Nanti malam anak-anak suruh kumpul di basecamp!" bisiknya pelan, tapi mampu didengar oleh semua.
"Ngapain lo bisik-bisik, kalau kita tetep bisa denger," cibir Bagas.
"Setidaknya lo tau, kalau telinga lo masih berfungsi," balas Reizo santai.
Bagas langsung bungkam ketika mendengar jawaban yang diberikan Reizo. Sedangkan Razka, Oji, Ferdian, dan Davin menertawakan Bagas yang terkena semburan kalimat savage dari mulut Reizo.
Bagas yang ditertawakan terus menatap kesal keempat temannya.
Ferdian berhenti tertawa dan memberi kode ke Razka untuk berbicara, karena hari ini dia sedang malas bicara, karena sariawan.
"Nanti malam, kalian semua harus kumpul di basecamp tanpa terkecuali," titah Razka mutlak, dengan raut muka serius dan tatapan menusuk.
Suasana mendadak hening, mereka semua langsung mengubah mimik wajah menjadi serius dan mengangguk patuh.
Sejujurnya, meski Razka bukan bos atau pemimpin mereka, tapi mereka paling takut ketika Razka berucap dengan nada serius, karena mendadak atmosfer di sekitar mereka akan berubah mencekam, apalagi saat Razka dalam mood buruk, maka tidak ada dari mereka yang berani mencari masalah dengan cowok itu, atau tulang kering mereka yang akan menjadi taruhannya.
"Eh, lo semua tau kagak, nama cewek baru di kelas samping?" Baru selesai bikin bulu kuduk berdiri, tiba-tiba sifat siluman buayanya muncul lagi.
Mereka semua terbengong dengan perubahan suasana hati Razka yang sulit ditebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik dan Detaknya
Random⚠️WARNING⚠️ Pasal 380 ayat (1) angka 1 dan ayat (1) angka 2 KUHP mengatur tentang sanksi pidana bagi pelaku plagiarisme: •Menaruh nama atau tanda palsu di atas atau di dalam karya sastra, karya ilmiah, kesenian, dan kerajinan •Memalsu nama atau tand...