Episode 16

83 49 9
                                    

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW, KRITIK DAN SARANNYA🔥
Typo, koreksi📌

●○●○●○

Dua gadis remaja tertawa senang di pinggir pantai, berlari-lari dengan angin pantai yang menerpa wajah mereka.

"Terima ini!" Nara menciprati Dhara dengan air laut, kemudian berlari menjauh menghindari Dhara.

"Itu balasan dari gue, karena tadi lo udah bikin gue kesal," teriak Nara.

Kaos yang dipakai Dhara langsung basah karena cipratan Nara.

"Nara!!" pekik Dhara keras. "Awas ya! Gue kejar lo sampai dapet."

Dhara yang tidak mau kalah akhirnya membalas Nara, dan terjadilah aksi kejar-kejaran di pinggir pantai. Kini pakaian mereka yang awalnya kering, sekarang sudah basah kuyup.

"Sudah, Dhar. Gue capek." Nara terengah-engah akibat kelelahan berlari.

"Gak! Sebelum gue bisa ngebales lo, gue gak akan berhenti," balas Dhara dengan ngos-ngosan.

Di tengah-tengah keasikan itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang menyapa mereka dari kejauhan.

"Nara! Dhara!" panggil orang itu berjalan mendekati mereka berdua. Otomatis Nara dan Dhara langsung berhenti dan menatap orang tersebut.

"Loh, Sela. Lo kesini sama siapa?" Nara menatap cewek yang berdiri di samping Sela. Sepertinya cewek itu lebih muda darinya.

"Oh iya, kenalin ini adik gue." Sela berinisiatif mengenalkan sosok di sampingnya ketika sadar dengan tatapan penasaran dari kedua temannya.

"Hay kak Dhara, kak Nara. Kenalin nama aku, Tania!" ucapnya ramah dengan tersenyum memamerkan lesung pipinya dan mengayunkan tangannya mengajak bersalaman.

"Salam kenal, Taniat," balas Nara dan Dhara bergantian sembari membalas senyuman Tania. Setelah sesi perkenalan tersebut, mereka lanjut berbincang-bincang.

"Gue baru tau kalau lo punya adik," ungkap Dhara di tengah obrolan mereka.

"Gue juga ngira kalau lo anak tunggal," sambung Nara.

"Karena selama ini lo gak pernah cerita tentang keluarga lo ke kita, jadi kita gak tau kalau lo punya saudara," terang Dhara.

Sela tertawa ringan menanggapi ucapan dari teman-temannya. "Soalnya kalian juga yang gak pernah bertanya ke gue, andai kalian tanya, pasti gue bakal cerita."

Dia memahami itu, karena dia sendiri juga tidak pernah membahas tentang keluarganya kepada teman-temannya.

Setelah berbincang cukup lama, Sela izin pergi ke toilet. Sebenarnya, tujuan pertama Sela tadi untuk mengantar adiknya mencari toilet, tapi saat sedang berjalan matanya tidak sengaja menangkap dua orang yang dia kenali sedang asik bercanda di pinggir pantai, sehingga dia memutuskan untuk menyapa mereka sebentar.

"Gue duluan ya, mau nganter Tania ke toilet."

"Kita bareng aja, lagian baju kita sudah basah kuyup, jadi sekalian mau ganti baju." ucap Nara.

Dia sudah merasa kedinginan karena bajunya yang basah akibat tadi becanda dan bermain air laut dengan Dhara, di tambah lagi suasana pantai yang semakin sore membuat angin laut berhembus dengan kencang, sehingga menambah rasa dingin itu menjadi dua kali lipat.

"Iya, gue juga kedinginan, tangan gue bahkan sudah mengkerut." Dhara memperlihatkan telapak tangannya yang mengkerut akibat terlalu lama bermain air.

"Ya sudah, ayok kak!" ajak Tania.

Detik dan DetaknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang