🏐 | 1. Jangan ya Dek ya

110 8 10
                                    

Mecca melihat demo ekskul di depan dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mecca melihat demo ekskul di depan dengan malas. Ia tidak berminat untuk masuk ekstrakulikuler di sekolah. Bahkan saat SMP saja ia tidak mengikuti satupun. Sayangnya, di SMA Pasundan tidak bisa seperti itu. Ia harus memilih setidaknya satu ekstrakurikuler yang diminati.

Ini hari Masa Orientasi terakhir, dan siswa baru diperkenalkan dengan stand-stand ekstrakurikuler setelah melihat penampilan dari kakak kelas beberapa menit lalu.

Mecca hanya memandang orang-orang yang berlalu lalang kesana kemari mencari ekstrakurikuler yang diinginkan. Sedangkan dirinya masih bingung harus memilih apa, rasanya tidak ada yang dapat ia kembangkan. Menyanyi, suaranya tidak bagus-bagus amat. Menari, tubuhnya juga tidak lunglai. Olahraga apalagi, Mecca orangnya mageran, tidak bisa bergerak banyak.

"CAAAA! MASUK VOLI YAA!??" tiba-tiba suara cempreng disampingnya membuat Mecca menoleh.

"Hah? Apa?"

"Ih lo nggak denger, ya? Tadi Kakak-kakak OSIS itu ngumumin kalo siswa baru wajib milih setidaknya satu ekskul yang diminati. Masuk Voli yuk?" berbeda dengan Mecca, Fika—teman sejak SMP-nya malah begitu semangat.

Mecca langsung menggeleng cepat. "Hah? Apaan? Enggak! Gue gak bisa Voli, Fika."

"Bisa, kan nanti diajarin Kakak-Kakak ganteng hehe," Fika cengengesan.

"Dih, dasar pengagum cogan."

"Ya emang, ayo temenin gue? Nanti diajarin kok pasti! Gue juga mau latih skill Voli gue, pas SMP dulu gak begitu gue tekuni soalnya cuma formalitas aja ikut Voli."

Mecca diam saja, ia bingung.

Fika kembali menyadarkannya. "Caaa, ayolah. Temenin gue, plis???"

Karena ia malas berkenalan dengan orang lain dan bingung maka ia mengiyakan. "Oke."

Seketika mata Fika berbinar. "Gitu dong! Asyik ada Mecca!"

"Lebay." ujar Mecca membuat Fika terkekeh dan langsung berdiri menarik tangannya.

"Ayo, ambil formulir!"

"Harus sekarang?" jujur, Mecca siap tak siap ikut ekskul, tapi ia harus karena sekolah mewajibkan.

"Iya lah, ayo!"

Mau tak mau Mecca menurut saja, mengikuti Fika melewati kerumunan para siswa baru. Dan berhenti di depan stand dengan bola herwarna biru kuning dan bola berwarna merah hijau putih.

"Halo, Kak." sapa Fika ramah, membuat beberapa cowok yang berada di sana terseyum.

"Mau masuk ekskul Voli?"

Like My Ex  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang