🏐 | 13. Bohong

78 5 48
                                    

Seperti biasa, pagi ini sebelum masuk Mecca akan menghampiri kelas Vian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa, pagi ini sebelum masuk Mecca akan menghampiri kelas Vian. Senyumnya mengembang saat menaiki tangga kelas sebelas.

"Kak Ia—" langkah Mecca terhenti bersamaan dengan bibirnya yang mengatup rapat. Ia melihat Vian sedang bersama Aiza duduk di kelas.

Keduanya nampak serasi di mata Mecca. Vian yang tampan dan Aiza yang cantik. Dua orang itu sedang asyik megobrol, bahkan sesekali Vian tertawa, berbeda ketika dengan Mecca yang selalu ketus.

Mecca tersenyum miris, membuat lelaki yang baru saja akan masuk pintu kelas menghentikkan langkah. "Ca? Kok gak masuk? Mau samperin Vian, kan?"

Mecca menoleh, tersenyum tipis saat mendapati Haikal yang kini memandangnya. "Kayaknya Kak Ian lagi sibuk, Kak."

Haikal melongok ke dalam, dan betul ada Vian yang sedang bersama Aiza. "Oh, ada Aiza? Kayaknya lagi nganterin makanan."

Dan betul, setelah tertawa bersama Aiza mengeluarkan sekotak bekal yang semula ia simpan di dalam paperbag dan membuka isinya. Vian berbinar melihat itu.

"Mereka beneran pacaran, Kak?" tanya Mecca lirih tanpa mengalihkan pandangan dari Vian dan Aiza.

"Kayaknya begitu. Udah lama sih Aiza sama Vian sering ngobrol dan Aiza bawa makanan buat mereka makan berdua." balas Haikal yang membuat Mecca menurunkan bahu.

"Gitu ya,"

"Masih pacaran Ca, kejar lagi aja." Haikal tersadar akan kelesuan Mecca, spontan ia langsung memberi semangat.

Mecca tertawa pelan. "Nanti gue dikatain penikung gimana?"

"Gapapa, lah. Kan belum nikah." balas Haikal membuat Mecca melotot.

"Ih sesat Kak Haikal!"

"Hahaha. Mau disini aja?" tanya Haikal dan Mecca mengangguk.

"Iya sini aja, gue udah bilang ke Kak Ian buat gak terlalu centil kalo di sekolah ke dia. Walaupun susah gue mau mulai berusaha." senyuman tipis terbit di bibir Mecca.

"Semangat berjuang, Ca!"

Mecca tersenyum, mendapat kembali energy setelah Haikal mendukungnya. "Kak Haikal percaya, kan kalo gue bisa dapatin Kak Ian lagi?"

"Percaya. Lo pasti bisa bikin Vian jatuh cinta lagi. Gue bantu doa deh semoga Vian sama Aiza cepet putus biar lo lebih leluasa ngejarnya." Haikal tertawa pelan membuat Mecca ikut tertwa.

"Jahat sih, tapi gue aminin."

"Hahaha, ya udah gue masuk dulu," Haikal memasuki kelas dan sama sekali tidak membuat Vian menoleh pada Mecca di ambang pintu.

Like My Ex  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang