Pertama dalam sejarah, Mecca yang biasanya paling semangat ikut latihan Voli hari ini nampak lesu. Tidak ada gairah, seolah ia datang ekskul hanya untuk setor wajah saja.
Apalagi mengingat masalahnya dengan Vian dan Fika. Sejujurnya ia paling malas tidak akur dengan teman hanya karena lelaki, tetapi kali ini rasanya ia begitu kecewa, terlebih pada dirinya sendiri.
Hari ini Mecca memilih duduk sendirian di sisi lapangan seraya menunggu yang lain, hanya ada beberapa senior yang sedang berada dilapangan.
Mecca tak berani melihat, ia takut menangis melihat Vian. Katakan saja ia lebay, tapi hatinya sekali jatuh cinta tak main-main, apalagi Vian cinta pertamanya.
"Mecca."
Mecca menoleh, mendapati Deri yang duduk disampingnya.
"Kenapa?" tanya Mecca mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Sori." kata Deri, ia nampak tak enak pada gadis itu, karena merasa "ikut campur" dengan mendekati Mecca.
"Gue pernah ngelakuin apa ke kalian sampe kalian giniin gue, Kak?" tanya Mecca lirih.
Deri menghembuskan napas. "Ca, gue udah nolak waktu Vian suruh gue deketin lo biar lo move on. Karena gue emang mau deketin lo sendiri, gue tertarik sama lo sebelum Vian nyuruh gue bantuin dia."
Tak ada jawaban, Mecca merasa jadi orang terbodoh dan ternaif selama ini.
"Sori, Ca. Maafin gue. Gue kira Vian gak sejauh ini, gue kira Vian jadian sama lo udah putusin Fika." kata Deri lagi.
"Sejak kapan lo tau tentang Fika? Semuanya tau, Kak?" tanya Mecca, sedikit penasaran. Karena hebatnya tidak ada yang tahu hal ini jika Yuli tidak memberitahunya.
"Cuma gue, Haikal, Rifki, Diki gak ada yang tau. Gue juga baru tau pas dia minta bantuin deketin lo. Gue... gue gak tau siapa yang sakit diantara kalian, Ca. Karena sepertinya, semuanya sakit." ujar Deri jujur, ia sangat merasa bersalah pada Mecca meskipun sejak awal ia sudah tertarik pada gadis itu.
"Udah lah Kak, gak usah dibahas." Mecca tak ingin kembali menguak luka itu, biarkan aja perlahan akan ia lupakan.
"Terus... lo sama Vian gimana?" tanya Deri hati-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Ex
Ficção AdolescenteLaurora Mecca gagal move on dengan Viandra Klastara--mantan cinta monyetnya di Sekolah Menengah Pertama, dan memutuskan kembali mengejar cinta sang mantan di SMA. Menjadi cegil dalam mengejar Vian, tak mudah bagi Mecca. Ia harus menghadapi beberapa...