🏐 | 6. Gara-gara Suka Vian

36 5 23
                                    

Baru saja Mecca dan Fika berjalan memasuki sekolah setelah mereka bertemu di depan gerbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja Mecca dan Fika berjalan memasuki sekolah setelah mereka bertemu di depan gerbang. tapi tiba-tiba langkah Mecca terhenti membuat Fika ikut berhenti.

"Ya Allah cakep banget jodoh gue!" Mecca terpekik melihat seorang laki-laki yang memainkan bola ditangannya. Bola itu dipassing bawah beberapa kali.

Fika yang berdiri di sampingnya, mengikuti arah pandang Mecca. "Siapa?"

"Kak Ian! Lo liat, dia keringetan gitu cakepnya nambah!"  Mecca masih terdiam melihat pemandangan indah itu, membuat Fika berdecak.

"Astagfirullah cegil satu ini, masih pagi, Ca!"

"Ya siapa yang bilang udah siang?" Mecca tersenyum penuh arti, sedetik kemudian melepas tasnya dar bahu. "Fi, lo mau ke kelas, kan?"

"Kenapa? Kan lo juga dodol." Fika spontan menepuk tangan temannya, sedangkan Mecca nyengir.

"Nggak. Gue nitip tas," Mecca menyerahkan tas berwarna pink itu pada Fika, dan dengan polosnya Fika terima. "Gue mau caper dulu ke Kak Ian, nemenin dia Voli! Bye!"

Fik melotot saat gadis itu berlari ke lapangan Voli outdoor SMA Pasundan, "Anjrot! Dasar cegil!"

"Hai, Kak!" sapa Mecca tersenyum manis, memperhatikan Vian yang sedang melakukan passing bawah sampai bolanya berhenti.

"Ngapain?" tanya Vian dengan nada tak suka.

Tapi Mecca tidak peduli, ia masih tersenyum. Matanya berbinar melihat cowok di depannya.  "Mau nemenin Kak Ian main Voli,"

Vian mendengus. "Kayak yang bisa aja."

"Bisa kok! Kan aku mau minta ajarin Kak Ian!" protes Mecca tak terima.

"Males. Cewek gue liat ntar,"

Mecca berdecak. "Cewek gue mulu, jelas-jelas Kak Ian bohong! Bilang aja kalo pura-pura punya pacar biar gak gue deketin,"

"Itu lo tau." kata Vian tenang, membuat Mecca langsung melongo.

"Lah beneran? Itu alasannya?"

"Iya." jawab Vian sekenanya, kemudian kembali memainkan bola, kali ini melakukan passing atas.

"Jahat banget! Gak baik tau bohong tuh." komentar Mecca.

Vian mendengus. "Bohongnya ke elo mah aman."

"Ish! Ayo main, gue ikutan." Mecca akan merebut bola ditangan Vian tapi cowok itu lebih dulu menaikkan bola lebih tinggi.

Like My Ex  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang