Mecca benar-benar memasuki UKS, berniat beristirahat selama satu jam pelajaran di sana. Setelah anak PMR pamit ke kelas karena akan belajar.
Bosan karena tak membawa ponsel, Mecca melihat sekeliling UKS yang berwarna putih saat suara langkah memasuki UKS, brankar disampingnya begerak, membuat Mecca penasaran dan membuka penutup gordennya bersamaan dengan orang itu yang menoleh.
"Lo ngapain di sini?" tanya cowok itu, setengah kaget.
"Kak Deri?" beo Mecca. Derian Kalingga, kakak kelas di Voli sekaligus teman dari Vian.
"Sakit?" tanya Deri, mau tak mau Mecca mengangguk asal.
"Heem. Sakit perut."
"Udah minum obat?"
"Udah, Kak Deri kenapa di sini?" Mecca balik bertanya, penasaran kenapa cowok itu di sana.
"Mau ngobatin luka," balas Deri mulai menaikkan lengan baju seragamnya sampai bahu.
"Luka kenapa?" tanpa sadar Mecca sudah berjalan mendekati Deri.
"Jatoh dari motor tadi pas berangkat sekolah." balas Deri seraya sibuk menuangkan alkohol pada kapas.
Mecca mengernyit. "Kok bisa?"
Deri terkekeh pelan. "Bisa. Gue hampir nabrak kucing, daripada nabrak kucing gue belok ke trotoar jalan dan jatoh."
"Ya ampun," Mecca menggelengkan kepala, masih memperhatikan Deri yang berusaha mengobati luka di lengannya.
"Boleh minta tolong, Ca?" ujar Deri membuat Mecca mendongak dari luka lelaki itu.
"Minta tolong apa?"
Deri tersenyum. "Tolong obatin luka gue yang di sikut, gue agak susah ngobatinnya."
"Boleh," Mecca mengangguk dan mengambil kapas yang diberikan Deri. Dengan pelan mulai membersihkan luka lelaki itu.
"Gimana perkembangan pedekate sama Vian? Aman?" tanya Deri disertai ringisan saat Mecca menekan lukanya.
Mecca sontak menatap Deri dan mengegeleng cepat. "Nggak aman. Kak Ian jadi cuek banget, Kak! Apa gue pelet aja, ya?"
Seketika Deri tertawa. "Hahaha, lo cantik, Ca. Ngapain pake pelet segala? Vian cuma perlu dipepet terus aja. Nanti juga luluh, percaya sama gue."
Mecca menghela napas, kembali fokus pada lengan Deri namun kembali bersuara. "Kalo gue capek gimana ya, Kak? Tapi nggak! Gak ada rumus capek dalam hidup gue. Gue harus perjuangin terus Kak Ian!"
"Gitu dong, usaha kalau sayang." Deri terkekeh dan tanpa sadar mengacak rambut perempuan di depannya.
•••
"Dari mana, Ca?" tanya Fika melihat Mecca yang baru masuk kelas setelah pelajaran pertama selesai.
"UKS." jawab Mecca dan duduk di sebelah Fika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Ex
Ficção AdolescenteLaurora Mecca gagal move on dengan Viandra Klastara--mantan cinta monyetnya di Sekolah Menengah Pertama, dan memutuskan kembali mengejar cinta sang mantan di SMA. Menjadi cegil dalam mengejar Vian, tak mudah bagi Mecca. Ia harus menghadapi beberapa...