Deri, Haikal, Diki dan Rifki baru saja turun dari tangga yang hanya terhalang satu kelas untuk ke kelas Mecca. Terlihat gadis yang membuat mata Deri terpaku sedang istirahat diluar, memperhatikan orang berlalu lalang dikursi depan kelasnya.
Deri tersenyum kecil, andai dia yang lebih dulu berhasil membuat Mecca jatuh cinta, ia tidak akan menyia-nyiakan gadis manis itu.
"Lo suka Mecca ya, Der?" Diki yang memperhatikannya temannya berujar.
Deri menoleh dan tersenyum tipis. "Iya."
"Anjir, sejak kapan?" timpal Haikal.
Deri terkekeh, mulai berjalan diikuti yang lain. "Sebelum Vian nyuruh gue buat deketin dia, cuma buat nutupin dia pacaran sama Fika."
"Oalah cok, gue juga denger Fika sama Vian pacaran dari SMP. Itu beneran?" Rifki yang semula diam ikut nimbrung.
Deri mengangguk. "Iya, gue dijadikan alat biar Mecca move on dan Vian bisa go public sama Fika. Tapi, si Vian terjebak sendiri sama permainannya."
"Anying, si Vian diam-diam menghanyutkan juga ye." Diki mendengus.
Haikal jadi teringat sesuatu. "Cok, pantesan si Fika pernah minta ajarin voli ke gue tiba-tiba waktu Mecca sama Vian lagi bareng, terus dia bilang bingung sama hubungannya. Mungkin karena Vian yang sama Mecca kali, ya?
"Gue gak nyangka Vian begitu, agak jahat ye." tambah Rifki.
Diki mengangguk setuju, "Iya anjir, harusan mah satu aja kagak usah maruk ye kan mentang-mentang ganteng tapi masih gantengan gue sih,"
"Pede!" timpal Haikal menoyor keningnya membuat D8ki mendengus.
"Ceritanya gimana dah?" tanya Haikal penasaran.
Keempatnya memilih duduk disamping lapangan Voli, memperhatikan orang-orang yang bermain dilapangan. "Vian pacaran sama Fika dari SMP, backstreet katanya. Mecca polos gitu anaknya ya kagak tau kan, ditambah Fika sama Vian sama-sama nunjukin kalo mereka gak punya pacar. Terus si Vian mulai kembali ke perasaannya yang dulu,"
"Perasaan dulu? Ke Mecca?" tanya Rifki.
"Iya, mereka pernah pacaran SMP kan? Sebelum sama Fika." kali ini Haikal yang menjawab membuat Diki mengernyit.
"Kok lo tau, Kal?"
"Tau, Mecca pernah bilang." jawab Haikal.
"Yan, yan, kalo gue jadi lo gak akan gue putusin dulu si Mecca." kata Deri membuat ketiganya menoleh, dan paham bahwa Deri memang benar suka pada gadis itu.
•••
Sepulang sekolah, Mecca memilih untuk ikut dengan teman kelasnya menuju ke coffeeshop yang semula tempat ia bertemu Fahmi.
Gadis itu mengucapkan termakasih lalu mulai memasuki cafe itu sendirian. Suara bel cafe berbunyi tanda ada pelanggan masuk membuat cowok yang sedang memaikan ponsel itu langsung berdiri dan menyapa. "Selamat siang, selamat datang. Loh Mecca?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Ex
Ficção AdolescenteLaurora Mecca gagal move on dengan Viandra Klastara--mantan cinta monyetnya di Sekolah Menengah Pertama, dan memutuskan kembali mengejar cinta sang mantan di SMA. Menjadi cegil dalam mengejar Vian, tak mudah bagi Mecca. Ia harus menghadapi beberapa...