Sejak turun dari mobil, Mecca tak melihat sekeliling. Ia langsung berlari memasuki area sekolah dan menaiki tangga lantai dua, dimana jejeran kelas sebelas berada.
Tujuannya mencari kelas Viandra dan menemukan Haikal yang berjalan di koridor dengan hoodie biru tua.
"Hai, Kak Haikal!" sapa Mecca dengan napas tersenggal, Haikal tahu gadis itu baru saja berlari untuk sampai ke sini.
"Hai...?" Haikal nampak berpikir, ia ingat wajah adik kelas itu, tetapi lupa namanya.
"Mecca, Kak." ujar Mecca paham dengan kebingungan Haikal.
"Oh iya, Mecca. Ada apa, Ca?" tanya Haikal, penasaran Mecca sampai ngos-ngosan untuk menemuinya.
"Mau ngobrol boleh?" Mecca menggigit bibirnya, takut Haikal tak setuju berbicara denganya.
Haikal mengernyit. "Boleh, tentang Voli?"
Mecca menggelengkan kepalanya. "Bukan sih, hehe."
"Boleh, sekarang?" tanya Haikal lagi, sepertinya yang Mecca akan bicarakan cukup penting bagi gadis itu sampai berani menyusulnya ke kelas atas.
"Iya, kita ngobrol di sana ya, Kak?" Mecca menunjuk balkon kelas yang masih sepi pagi itu.
"Oke."
Keduanya kini berada di balkon, sesekali memandang orang-orang dibawah. "Jadi, lo mau ngobrol tentang apa?"
"Tentang... Kak Ian." cicit Mecca, sedikit memalukan tapi ia tidak ingin mati penasaran.
Haikal bingung mendengar nama yang Mecca sebutkan. "Ian?"
"Iya, Kak Viandra."
Haikal langsung mengangguk paham. "Oh. Kenapa sama Vian?"
"Kak Vian, punya pacar?" tanya Mecca, kali ini suaranya lebih pelan.
Haikal berpikir sesaat, sebelum akhirnya menggelengkan kepala. "Gue kurang tau Ca, tapi setahun lalu dia pernah cerita kalo punya pacar beda sekolah,"
"Yakin beda sekolah? Gue liat kemarin di halte dekat sekolah kita, dia sama cewek rambutya digerai panjang. Kayaknya gak mungkin deh kalo dia sekolah lain jauh banget nunggu di halte sini?" Mecca malah seperti sedang menginterogasi Haikal sekarang.
"Siapa tau karena emang mau nyamperin Vian, Ca." jawab Haikal, karena ia sendiri juga tidak tahu Vian masih dengan perempuan yang pernah ia ceritakan atau tidak.
"Iya sih, tapi Kak Haikal pernah liat nggak Kak Ian deket sama cewek disini?" tanya Mecca lagi, belum puas.
Haikal kembali berpikir. "Mungkin... Aiza? Dia juga rambutnya panjang, akhir-akhir ini dia suka deket-deket sama Vian. Kenapa? Lo suka Vian?"
Aiza, apa itu Kakak kelas? Mendengar namanya, Mecca yakin perempuan itu pasti jauh lebih cantik darinya sampai Vian dekat dengannya.
"Hehe, Kak Ian mantan cinta monyet gue pas SMP, Kak. Tapi, gue pengen sama dia lagi." jelas Mecca jujur, membuat Haikal membulatkan mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Ex
Teen FictionLaurora Mecca gagal move on dengan Viandra Klastara--mantan cinta monyetnya di Sekolah Menengah Pertama, dan memutuskan kembali mengejar cinta sang mantan di SMA. Menjadi cegil dalam mengejar Vian, tak mudah bagi Mecca. Ia harus menghadapi beberapa...