Jam menunjukan pukul dua siang setelah bubar sekolah, dua pemuda sedang duduk di kursi samping lapangan indoor, memakai sepatu Voli masing-masing.
"Lo suka sama Mecca, Der?" satu pemuda tiba-tiba bertanya, yang tak lain adalah Vian.
Deri langsung menoleh. "Menurut lo?"
Vian mendengus. "Gue nanya."
Deri terkekeh. "Serius. Dia lucu, gue suka."
"Lo masih sama Ayunda, kan?" tanya Vian kembali menatap Deri, meminta penjelasan alasan Deri mendekati mantannya.
Deri menghela napas dan kembali memakai sepatu. "Menurut lo aja, lo pikir gue bakalan deketin Mecca kalo punya pacar?"
"Gue tau lo, Der. Jangan aneh-aneh."
Melihat temannya yang tak percaya, Deri langsung menoleh lagi pada Vian dan berdecak. "Gue beneran suka Mecca kok. Dari sebelum naik kelas sebelas juga udah putus sama Yunda. Lagian Mecca lucu, cakep juga. Tenang aja, gak usah khawatir, mantan lo berada di tangan yang tepat. Lo pasti pernah bilang 'lo akan dapat yang lebih baik dari gue' ke Mecca pas kalian putus? Ya doa lo terkabul."
Vian terdiam, tiba-tiba pikirannya melayang pada kejadian setahun lalu. Di mana ia memutuskan Mecca lewat pesan singkat.
Vian : Cao, kita putus
Mecca : Hah..,,,, tavi kenavah yank,,,?
Vian : Aku mau fokus belajar di SMA
Mecca : Koq qamu jahat sih ma q....,,,,?
Vian : Maaf ya Cao, semoga kanu dapat yang lebih baik dari aku
Vian menghela napas saat kembali mengingatnya, anak polos yang ia ajak pacaran karena penasaran pacaran sama cewek cantik, tapi ketikannya tidak secantik wajahnya. "Oke kalo gitu, gue cuma nitip. Jagain. Setau gue diaanaknya gampang nangis. Kalo gak bisa dikit pasti nangis. Manja dan menye dikit, tapi dia bisa belajar kalo lo ajarin halus."
Deri mengangguk paham. "Iya, aman Yan. Tenang."
Vian tersenyum tipis. "Thanks, Der."
"Omong-omong, lo masih suka dia?" tanya Deri penasaran, karena Vian nampak masih peduli pada gadis yang kini menjadi akrab dengannya.
Vian terdiam, memandang lurus pada sepatu yang selesai ia pakai,. "Gak tau, bingung."
"Kenapa bingung?"
"Gue gak mau ganggu dia, Der. Dia pasti udah sakit hati sama gue pas gue putusin. Belum lagi gue tolak kemarin-kemarin. Gue jadi gak enak,"
"Alasan sebenernya lo putusin dia apa?" kini Deri yang malah jadi penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Ex
Ficção AdolescenteLaurora Mecca gagal move on dengan Viandra Klastara--mantan cinta monyetnya di Sekolah Menengah Pertama, dan memutuskan kembali mengejar cinta sang mantan di SMA. Menjadi cegil dalam mengejar Vian, tak mudah bagi Mecca. Ia harus menghadapi beberapa...