"Pulang sama siapa, Fi?" Mecca membereskan tas dan mulai berdiri dari duduknya, diikuti Fika dan berjalan bersama.
"Hari ini sama temen kelas lain hehe. Tadi gue nebeng dia pas latihan cuma dia udah nunggu di parkiran. Lo sendirian?" Fika bertanya balik yang diangguki oleh Mecca.
"Iya, kayaknya dijemput Om Ruben."
"Ya udah, gue duluan ya?" Fika tersenyum.
"Oke. Hati-hati, Fi!" teriak Mecca yang melihat Fika berlari buru-buru,
Mecca berjalan keluar dari lapangan, hari ini kegiatan Voli sampe sedikit lebih sore. Karena sudah berkenalan dengan Pak Yusuf, pembina Voli SMA Pasundan sekaligus banyak diajari teknik-teknik Voli.
Anak-anak Voli sudah berhamburan sejak tadi, Mecca selalu terakhir karena ia malas berdesakan di pintu lapangan indoor, jadi ia memilih untuk keluar setelah pintu kosong.
Berjalan menuju luar ruangan, ternyata langit sudah gelap. Membuat Mecca celingukan mencari orang lain, sekolah sudah sepi sekali, ia mencoba menghilangkan rasa takut yang tiba-tiba muncul.
Mecca langsung mengeluarkan ponsel dan menelepon nomor Ruben, namun berkali-kali tidak ada jawaban.
"Nih Om-om satu mendadak gak bisa dihubungi." gerutu Mecca seraya melirik kesana kemari.
"Nggak, pasti ada orang. Cuma gak ketemu aja." gumam Mecca bermonolog, ia teringat seseorang yang ia rasa sudah cukup akrab dengannya dan langsung mengirim pesan. Derian Kalingga. Setelah menemukan kontaknya, Mecca segera mengirim lelaki itu pesan.
Mecca : Udah pulang Kak?
Mecca mengigit bibir, berharap cowok itu masih ada di sana. Karena biasanya Derian dan beberapa senior Voli sering pulang terakhir, mungkin saja hari ini masih berkumpul di ruangan Voli bersama Pak Yusuf.
Kak Deri : Udah dijalan, lagi beli dulu gorengan buat orang rumah. Kenapa Ca?
Mecca memejamkan mata saat mendapat balasan dari Deri.
Mecca : Oh gapapa kak hehe, nanya aja
Kak Deri : Kenapa? Lo belum pulang emang?
Mecca : Hehe iya, Om Ruben ternyata gak bisa jemput. Tapi gapapa gue naik ojol aja
Kak Deri : Sori gue mau puter balik udah lumayan jauh nih dari sekolah. Vian belum pulang Ca, siapa tau lo butuh tumpangan. Jangan sendirian, udah magrib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like My Ex
Genç KurguLaurora Mecca gagal move on dengan Viandra Klastara--mantan cinta monyetnya di Sekolah Menengah Pertama, dan memutuskan kembali mengejar cinta sang mantan di SMA. Menjadi cegil dalam mengejar Vian, tak mudah bagi Mecca. Ia harus menghadapi beberapa...