04.

383 40 0
                                    

Eunyu yang pergi tanpa sepengetahuan siapapun membuat Eunhyuk mencari carinya.

"Apa kau melihat adikku?" Eunhyuk bertanya pada wanita yang sedang menggendong anjing peliharaannya.

Wanita tersebut bernama Song Hye-in. Hyein menghentikan langkahnya.

"Eunyu? aku tidak melihat nya sedari tadi, bukankah tadi kalian bersama?" Jawab Hyein.

"Tidak" Eunhyuk pergi meninggalkan Hyein begitu saja.

"Apa mereka sungguh bersaudara. tidak mungkin dia tidak tau adiknya pergi" Hyein berbicara pada anjing peliharaan nya yang ia namai sebagai Bom.

"Kurasa di cukup bingung"

"Sampai tidak tau dimana adiknya"

"Bom. aku berjanji tidak akan meninggalkan mu"

Eunhyuk yang mendengar itu menghentikan langkah nya. tidak mau ambil pusing Eunhyuk pergi dari sana.

Kembali ke Haeun. Haeun kini masih berbaring di kasur nya. tak lama kemudian ia mendengar suara pria yang mungkin ia kenal. Haeun berusaha mendengarkan apa yang ingin di katakan nya dengan seksama.

"Para penyintas di gedung"

"Bawalah makanan, obat, dan senjata, lalu turun ke lantai satu"

"lantai satu cukup aman"

"Lebih aman jika berkumpul"

"Kita yang masih bertahan..."

"Harus tetap bersama."

"Karena itu, turunlah."

"Aku mohon."

"Aku ulangi..."

Speaker mulai mengeluarkan suara seperti sambungan terputus. Setelah itu alunan musik dan suara pria yang mungkin ia kenali sebagai Eunhyuk itu tidak terdengar lagi.

Haeun sempat berpikir apakah dia harus turun?. katanya lantai satu cukup aman. Haeun mulai berjalan mengambil tas nya dan memasukkan makanan, minuman dan obat obatan.

Haeun mengganti baju nya. ia memakai hoodie abu ditutupi dengan jaket hitam dan celana jeans hitam. juga sepatu boots hitam.

Haeun mencari sesuatu yang bisa ia gunakan sebagai senjata. tidak menemukan apa-apa Haeun hanya mengambil pisau dapur lalu mengikatkan pisau tersebut dengan kain di tangannya agar pisau itu tidak terjatuh atau terlepas dari tangannya.

Setelah semuanya siap Haeun menggendong tas yang berisi makanan dan barang darurat lainnya.

Haeun berdiri diam di depan pintu. ia memastikan suasana diluar. Setelah merasa cukup aman Haeun membuka perlahan pintu unitnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan nya ia gunakan untuk memegang pisau yang sudah ia ikat. lalu berjalan dengan tenang menuju tangga darurat.

Saat sedang di tangga, tiba-tiba terdengar suara sirine, seorang wanita berbicara disana. ia mengatakan pihak pemerintah dan mililiter masih belum bisa menemukan penyebab dari kondisi saat ini.

Tidak lama setelah itu Haeun bertemu dengan Jisu, Hyunsu dan seorang pria yang sedang memegang sebuah pedang. mereka memutuskan untuk turun ke lantai satu bersama.

Pria pedang memimpin jalan Haeun di belakang pria itu sedangkan di belakang Haeun ada Jisu dan yang paling belakang adalah Hyunsu. Kami berempat berjalan perlahan sambil membawa senjata masing-masing.

Saat sedang menuruni tangga terlihat ada mayat yang tergeletak dilantai.

"Dia manusia" Ucap Jisu sambil melihat kearah mayat itu.

Sweet Home? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang