S3 (12).

160 15 4
                                    

Hari terus berlalu, dan monster semakin berkurang. Begitu juga dengan Eunhyuk. pemuda itu sudah banyak berubah sekarang, Ia perlahan kembali menjadi dirinya sendiri.

"Eunhyuk" Haeun memanggil Eunhyuk saat tak sengaja bertemu dengannya.

Eunhyuk berbalik dan menatap kearah Haeun, Ia tersenyum tipis.

Haeun di kejutkan dengan Eunhyuk yang tiba-tiba memeluknya. Jantung Haeun berdegup kencang.

"W-wae?" Haeun.

"Aku merindukanmu, Haeun-a" Eunhyuk.

Haeun terdiam sejenak, lalu membalas pelukan Eunhyuk.

"Terima Kasih karena selalu menungguku" Eunhyuk.

"Aku selalu menunggumu" Haeun.

Eunhyuk makin mengeratkan pelukannya, begitu juga dengan Haeun.

Hyunsu dan Yisu yang kebetulan lewat, melihat adegan berpelukan Haeun dan Eunhyuk. Hyunsu tersenyum tipis sebelum kembali murung. Hyunsu sedih karena Eunyu menjadi Neohuman. Yisu menatap kearah Hyunsu.

"Oppa" panggil Yisu.

Hyunsu menoleh.

"Oppa sedih?, Kenapa?" Yisu.

"Apa karena wanita yang menjadi Neohuman?" Yisu.

"Aniya" bohong Hyunsu.

"Ayo pergi, Kita tidak boleh menganggu" Hyunsu.

Yisu mengangguk lalu menggandeng tangan Hyunsu dan pergi dari sana.

_________________________

"YAK!!! KIM HAEUN!!"

Suara teriakan Heerak menggelar, membuat Sersan Kim, Seokchan, Seojin, Jinho dan Chanyoung yang kebetulan berada di luar langsung melihat kearah Heerak yang sedang mengejar Haeun.

Ah benar. ada Yesul, Hani dan Ilha juga. Entah ada angin apa, mereka semua berkumpul dan sedang mengobrol santai.

Haeun berlari kearah Ilha dan bersembunyi di belakangnya.

"Mwoya? Ada apa ini?" ucap Ilha bingung.

Yang lain hanya bisa saling tatap, dan kembali menatap kearah Heerak dan Haeun, bingung.

"Tolong bantu aku" ucap Haeun lirih.

Haeun memberikan sesuatu kepada Ilha dengan diam-diam. Ilha menatap kearah Haeun yang bersembunyi di balik tubuh tingginya. Ilha tersenyum miring.

"Hei! Berhenti mengganggu Haeun" Ilha.

"Shibal... Jangan ikut campur, Kwon Il Ha!" Heerak.

Entah apa yang telah di lakukan Haeun, sampai-samai Heerak bisa semarah itu.

"Hei! Kau lebih tua darinya. Kau harus mengalah" Ilha terus membela Haeun.

"Aishh... Shibal. Apa lagi kali ini?" Heerak.

"Apa yang Haeun berikan kepadamu, sampai kau membelanya?" Heerak.

Ilha mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan dua batang rokok yang entah dari mana Haeun mendapatkannya.

Heerak terdiam, bisa di lihat sekarang amarah Heerak sedang menggebu-gebu. Melihat Heerak yang seperti sebentar lagi akan meledak, Ilha berbicara kepada Haeun.

Sweet Home? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang