Mereka semua selamat. saat sudah masuk kedalam apartement, mereka tak di biarkan tenang begitu saja. Ternyata ada satu monster yang berhasil masuk ke apartement.
"Monster laba laba...." Hyunsu.
"Bukankah tadi..." Padahal jelas jelas Haeun melihat bahwa monster itu terbakar, tapi ternyata ia masih hidup walau dalam kondisi tubuhnya yang diselimuti api.
Dusik terbaring di lantai karena terjatuh dari kursi rodanya. Melihat itu Jaeheon dan Sangwook langsung menarik Dusik untuk menyelamatkannya.
Sementara itu Hyunsu langsung menyerang monster Laba-laba itu menggunakan senjatanya.
Monster itu berhasil terbunuh. Hyunsu langsung berdiri dari baring nya. mata Hyunsu menghitam untuk sementara waktu, lalu matanya kembali seperti semula.
"Hyunsu..."
Dengan langkah pelan, Hyunsu berjalan menuju ruang karantina. para penghuni mengikuti Hyunsu dari belakang, sejujurnya mereka kasian dengan Hyunsu yang terus terusan di kurung.
"Untuk apa menyelamatkannya jika tetap mengurungnya?" Jaeheon.
"Hyunsu...." Jieun.
Mendengar itu Hyunsu menoleh kebelakang.
"Maafkan kami," Jieun.
"Karena menambah bebanmu" Jieun.
Tak lama setelah itu Eunhyuk dan Haeun datang.
"Kali ini kau boleh memilih" Ucap Eunhyuk kepada Hyunsu.
"Benar. bergabunglah bersama kami, tidak usah terus terusan berada didalam sana. Apa kau tidak bosan?" Haeun.
Hyunsu hanya menatap kearah Eunhyuk dan Haeun, setelah itu ia masuk ke dalam ruang karantina dan menutup pintu ruangan itu.
Langit sudah menghitam yang artinya malam sudah tiba. Haeun yang masih setia duduk dan menangis di sofa ruang pusat kontrol.
Sejujurnya Haeun adalah anak yang cengeng. ia selalu menangis setiap tidak ada orang di sekitarnya, luka sedikit saja bisa membuatnya menangis, tapi ia tak pernah menunjukkan kepada orang-orang. ia menangis ketika sudah berada di tempat sunyi.
Eunhyuk yang melihat Haeun menangis langsung menghampirinya, dan duduk di samping Haeun.
Haeun yang menyadari kedatangan Eunhyuk pun langsung mengusap kasar air matanya.
"Apa sesakit itu?" Ucap Eunhyuk khawatir, pasalnya ia mengamati Haeun yang menangis cukup lama.
Haeun menggelengkan kepalanya. ia tak mau ada yang tau rasa sakitnya, dan tak mau ada yang khawatir.
"Pembohong. aku melihat mu menangis cukup lama" Eunhyuk.
Haeun melotot tak percaya, itu berarti Eunhyuk melihat nya menangis seperti anak kecil.
Eunhyuk tertawa pelan.
"Jangan tertawa!" Haeun sangat malu.
Menurut Eunhyuk, Haeun sangat lucu ketika menangis dan malu. jadi ia tertawa gemas.
"Apa aku terlihat jelek saat menangis? sampai sampai kau tertawa" Haeun.
Eunhyuk menggelengkan kepalanya.
"Kau terlihat lucu, seperti anak kecil" Perkataan Eunhyuk berhasil membuat wajah Haeun sangat merah seperti tomat.
Haeun langsung memalingkan wajahnya. ia memukul mukul wajahnya sendiri karena malu.
Eunhyuk langsung mengambil tangan Haeun dan menghentikan nya yang terus terusan memukul mukanya sendiri.
Kini Haeun dan Eunhyuk saling bertatapan cukup lama. mereka sama sama diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Home?
ActionMati sebagai manusia atau hidup sebagai monster, mana yang kamu pilih? Bertahan atau mati? "aku tidak tau kapan kematian mendatangi ku tapi aku berharap mati sebagai manusia, bukan monster." "Shiball mahluk apa itu" _Cerita ini berfokus terhadap Oc...