"Maafkan aku soal tadi" Chanyoung.
"Soal apa?" Mayor Tak.
"Aku bertindak sendiri" Chanyoung.
"Aku ceroboh, bahkan setelah ranjau dijinakkan" Chanyoung.
"Apa alasanmu?" Mayor Tak.
"Kau bisa saja mati" Mayor Tak.
"Karena aku... tak ingin menyesal" Chanyoung.
"Aku tahu rasanya... ragu ragu... dan menyesal tanpa melakukan apapun" Chanyoung.
Setelah mendengar itu, Mayor Tak langsung pergi dari sana, Tapi, langkanya terhenti saat Chanyoung memanggilnya.
"Pak" Chanyoung.
"Aku tidak dibebas tugaskan?" Chanyoung.
Mayor Tak tersenyum tipis kearah Chanyoung lalu menepuk bahu Chanyoung.
"Penyintas masih membutuhkanmu" Mayor Tak.
Mendengar jawaban Mayor Tak, Chanyoung tersenyum tipis.
Saat hendak pergi dari sana Mayor Tak memanggil Chanyoung.
"Chanyoung" Mayor Tak.
"Nee" Chanyoung.
"Kau mengenal gadis yang rambutnya di kuncir?" Mayor Tak.
"Maaf Pak, banyak wanita yang rambutnya di kuncir" Chanyoung.
Chanyoung terdiam sejenak memikirkan, lalu ia teringat satu gadis yang tak pernah melepaskan ikatan rambutnya, Yaitu Haeun.
"Ah... mungkin yang kau maksud adalah Haeun" Chanyoung.
"Jadi dia bernama Haeun?" Mayor Tak.
"Jika memang gadis dengan rambut yang di ikat adalah Haeun, mungkin memang dia orangnya" Chanyoung.
"Dia penyintas baru?" Mayor Tak.
"Tidak, pak" Chanyoung.
"Dia sudah 1 tahun tinggal di stadion, hanya saja jarang menunjukkan dirinya" Chanyoung.
Setelah mendapatkan jawaban dari Chanyoung, Mayor Tak langsung pergi meninggalkan Chanyoung, dan bersiap untuk menyambut para tentara yang sebentar lagi pulang dari ekspedisi.
Para tentara yang baru masuk lewat gerbang depan langsung berhenti dan berbaris di depan Mayor Tak, Sersan Kim juga langsung memberikan hormat.
"Apa penyebab ledakan tadi?" Sersan Kim.
"Ada yang berusaha kabur saat bekerja" Mayor Tak.
"Ledakan terjadi saat proses penjinakan" Mayor Tak.
"Siapa pengawas pekerjaan itu?" Sersan Kim.
Chanyoung yang datang dari arah belakang Mayor Tak langsung berdiri tepat di samping kiri Sersan Kim.
"Park Chanyoung, pak" Chanyoung.
"Aku yang ditugaskan" Chanyoung.
Sersan Kim langsung mengalihkan pandangannya kearah Chanyoung yang berdiri disamping kirinya.
"Sudahlah" Mayor Tak.
"Tidak ada yang terluka" Mayor Tak.
"Penyintas yang kabur?" Sersan Kim.
"Sudah di keluarkan?" Sersan Kim.
Tak mendapat jawaban dari Chanyoung dan Mayor tak, akhirnya Sersan Kim memanggil Chanyoung.
"Park Chanyoung" Sersan Kim.
"Dia menunjukkan gejala monsternisasi" Chanyoung.
"Dia diisolasi" Chanyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Home?
ActionMati sebagai manusia atau hidup sebagai monster, mana yang kamu pilih? Bertahan atau mati? "aku tidak tau kapan kematian mendatangi ku tapi aku berharap mati sebagai manusia, bukan monster." "Shiball mahluk apa itu" _Cerita ini berfokus terhadap Oc...