Pagi harinya salsa terbangun lebih dulu. Mengerjap dan embuka matanya dengan sempurna. Salsa tidak bisa nyenyak tidur semalam karna ia kedinginan membuatnya terbangun sewaktu-waktu. Apalagi ia tidak biasa tidur di sofa.
Dilihatnya suaminya masih setia tertidur pulas dengan balutan selimut di tubuhnya, sambil memeluk guling.
Salsa tersenyum getir, tega sekali suaminya membiarkan istrinya tidur di sofa sedangkan dia tidur di kasur yang empuk.
"Salsa minta maaf atas nama ayah mas, udah buat mas lian jadi sejahat ini sekarang" batin salsa.
Salsa bangkit dan melangkah kan kakinya ke kamar mandi untuk segera bersih-bersih.
Setelahnya, ia keluar dengan baju berlengan panjang dan rok, tak lupa juga dengan jilbab pashmina nya.
Kaki nya melangkah mendekati lian yang masih saja tertidur dengan pulas. Ketika tidur gini wajah lian terlihat damai, ketampanan nya meningkat dan menurut salsa wajahnya seperti bayi jika sedang tidur begini. Beda saat ketika bangun seketika wajahnya berubah menjadi seperti singa.
Tangan nya bergerak menepuk pelan pipi lian dengan lembut, ia membangunkan lian karna hari sudah mulai menampakkan matahari.
"Mas, mas lian bangun" ucap salsa lembut.
Tak ada pergerakan dari lian.
"Ternyata dia susah juga kalau dibangunin" gumam salsa tersenyum.
"Mas bangun,,,"
"Mas bangun sudah pagi, mas harus ke kantor" ucap salsa lagi sambil menepuk lengan lian.
Berhasil, kali ini berhasil. Lian menggeliat dan perlahan membuka matanya.
"Ternyata harus ada kata kantor biar dia bangun" batin salsa tersenyum
"Ck minggir, berani-berani nya kamu nyentuh saya" ucapnya masih terduduk di kasur dengan suara khas bangun tidur.
Salsa reflek langsung berdiri dan Menjauh dari lian.
"Bangun mas udah pagi, salsa juga udah siapin air hangatnya" ucap salsa menunduk.
Lian langsung bangkit dan tidak menghiraukan salsa. Ia langsung saja ke kamar mandi.
Salsa juga tak ambil hati, ia langsung membereskan kasur bekas lian tidur dan menyiapkan baju untuk lian pakai kerja.
Ceklek
Lian keluar dari kamar mandi masih sama dengan kemarin. Hanya mengenakan handuk di pinggang. Salsa langsung mengalihkan pandangannya menunduk tak berani melihat lian.
"Baju nya sudah salsa siapin mas. Salsa turun duluan ke bawah"
Ucap salsa gugup dan langsung pergi meninggalkan lian seorang diri di kamar.
"Padahal gue cuman begini doang dia udah takut apalagi dia lihat punya gue" ucap lian dalam hati.
***
Setelah sarapan mereka semua bangkit dari meja makan menuju depan rumah.
"Bun abang pamit ya. Abang juga nanti langsung pulang ke rumah abang sama salsa. Bunda baik-baik ya sama adek" ucap lian.
"Bang tapi-"
"Bun kita kan udah bicarakan ini kemarin, kan biar abang sama salsa juga lebih mandiri bun" alasan lian.
"Ya sudahlah, tapi abang sering-sering ya main ke sini atau bunda nanti yang kesana boleh kan?" tanya yati.
"Ya boleh dong bunda, caca malah seneng kalau bunda sama adek sering ke rumah" salma yang menjawab.
![](https://img.wattpad.com/cover/371685023-288-k564799.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Your Grudge
General FictionBuat kalian yang baca cerita ini, mohon untuk memperhatikan part nya ya. Karena no part di cerita ini tidak berurutan. Jadi di mohon untuk teliti di setiap next part, trims 💙. ### Terpaksa menikah untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu yang bahk...