santet?

232 14 0
                                    

Siang hari pun tiba kini afan sedang makan siang yang disuapi oleh arie sendiri dengan makan bubur dicampur abon kesukaan afan.

"Sudah habis pintar ya kamu makan nya dan ini minum perintah bang clay nanti 2 jam lagi minum obat jantung" kata arie

Afan pun meminum obat yang sudah disiapkan oleh arie setelah itu arie ingin pergi namun ditarik tangan nya oleh afan.

"Kenapa?" tanya arie

"Jangan kemana-mana sini saja bang aku mohon" jawab afan

"Abang mau naruh piring dan cangkir ini ke dapur dek" balas arie

"Bang plis ku mohon jangan tinggalkan aku, aku takut sendirian di kamar" takut afan

Rasa tak tega arie meninggalkan adeknya walaupun di kamar afan sendiri namun dia pun menepis tangan afan dan segera duduk disamping kiri afan.

"Sudah tidur abang bakalan disini nungguin kamu, kamu harus banyak² istirahat" kata arie

Setelah dengar perkataan arie, afan pun menurutinya dia tertidur sambil pegang tangan arie sedangkan arie memainkan hp dalam 1 tangan, tak lama rakha datang yang masih memakai pakaian seragam.

"Adek tidur bang?" tanya rakha

"Menurut lu? Lagian lu baru datang bukan bersih² main nyelonong kesini" jawab arie

"Aku khawatir sama afan bang apalagi aku dapat informasi sesuatu" balas rakha

Arie yang masih sibuk main hp itu pun menjadi kaget apa yang dimaksud rakha bilang dapat informasi sesuatu? Di raut wajah arie terlihat jelas dia sangat kepo dengan perkataan adeknya itu.

"Maksud dari info nya apaan?" tanya arie

"Aku nyari sesuatu karena ku tau betul kalau afan tiba² demam dia habis melakukan sesuatu" jawab rakha

"Terus apa yang lu temukan?" tanya arie

"Tadi aku cari tau tuh di semua ruangan sekitar sekolah bahkan juga aku tanya sama 2 sahabat nya apa saja yang dilakukan oleh afan kemarin" jawab rakha

"Namun kata mereka cuman dikelas saja gak kepergian kemana-mana bahkan mereka ajak ke kantin saja afan menolak nya dan saat aku ingin ke ruang osis aku dengar percakapan antara 2 murid kelas 10 IIS 5 entah mengapa aku semakin yakin kalau afan mengalami santet dan mereka berdua pelaku nya" jelas rakha

"Jangan asal nuduh kalau belum ada pembuktian yang jelas lagian lu salah dengar kali" jawab arie

"Tapi bang" kata rakha

"Sudah jangan banyak ngomong dan jangan tapi² an lebih baik lu bersih² setelah itu kita gantian jaga afan" balas arie

Rakha pun menurutinya namun dipikiran arie masih saja mengingat dengan perkataan rakha yang katanya ada teman afan beda jurusan ingin santet afan.

"Apa mungkin afan kena santet? Tapi tak ada yang menimbulkan sesuatu kepada afan" kata arie

Kini arie kebingungan dia masih saja teringat perkataan rakha barusan dan berpikir sesuatu.

Tiba² afan menepis tangan arie dan dirinya ke arah kanan memuntahkan isi dalam perut nya tapi yang keluar hanya lah darah buat arie kebingungan.

"Adek are you okay?" cemas arie

Namun tak ada jawaban dari afan karena dirinya tidur kembali tak lama harun datang dia melihat wajah arie yang kebingungan dan cemas namun juga dia lihat ada darah di lantai.

"Loh darah apa ini?" tanya harun

"Adek muntah darah bang, aku takut dia kenapa²" jawab arie

Harun sangat kaget dan dirinya berteriak tak lama mereka datang, clay langsung memeriksa kondisi afan sedangkan art membersihkan darah di lantai tersebut.

"Bagaimana nak kondisi nya?" tanya papi

"Ini enggak ada di medis pi dia baik² aja namun kenapa malah tiba² muntah darah?" bingung clay

"Santet" ucap rakha dan arie

Ucapan itu membuat semua nya sangat kaget tak menyangka kalau mereka berdua berkata begitu dengan kompak.

"Maksud kalian?" tanya harun

Arie dan rakha memandang wajah satu sama lain karena mereka jadi sadar entahlah saat bilang "santet" seketika mereka seperti ngelamun.

Youngest childTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang